Bogor, hajinews.id-Majelis Nasional Forum Alumni HMI Wati atau FORHATI kembali turun ke lokasi-lokasi bencana alam di Bogor dan Lebak Banten untuk membantu kebutuhan warga. Sejak pagi tadi, Ahad (26/1/2020) sedikitnya 10 kendaraan offroad berkonvoi ke tiga titik yang dituju.
Rombongan yang dipimpin Koordinator Presidium MN FORHATI Hanifah Husein itu membawa 10 personel FORHATI Family Center (FFC) dengan Tim Leader Asnawi Hamid. FFC adalah badan khusus MN FORHATI untuk urusan-urusan kemanusiaan, keluarga, anak-anak dan perempuan.
FFC sudah banyak berbuat di lokasi-lokasi Bencana. Seperti membantu korban gempa Lombok dan Mataram, gempa dan tsunami di Palu, Sigi serta Donggala, tsunami di Tanjung Lesung Pandeglang Banten. Dan hari ini kembali turun ke tiga titik lokasi bencana di Bogor dan Lebak Banten.
Terjun dengan tajuk Berbagi Asa di Bogor dan Banten, FORHATI membawa bantuan dua ton beras, 100 tabung gas elpiji 3 kg, 100 lampu petromax berbahan bakar gas LNG, ratusan handuk dan selimut, 100 sarung merek wadimor, bahan makanan dan minuman seperti susu, air mineral TirtaOne, kopi dan teh.
Selain itu MN FORHATI juga membawa ratusan pasang sandal serta pakaian dalam singlet pria dan wanita. Pembalut dan popok, serta daster untuk perempuan.
Untuk Barbagi Asa ini, FORHATI menggandeng sejumlah pihak, baik perorangan maupun lembaga. Seperti PT Rantaupanjang Utama Bhakti Coal Mining (RUB), BNPB, BPBD, Cibubur 4×4 Community (C4x4C), Cibubur Motor Community (CMC4x4).
Koordinator Presisidium MN FORHATI Hanifah Husein mengatakan, pihaknya ikut merasakan duka atas korban bencana alam di berbagai wilayah Indonesia, khususnya di Kabupaten Bogor dan di Lebak Banten.
“Karena itu kami turun langsung untuk berbagi asa dengan warga korban bencana. Semoga yang kami sampaikan ini, bisa mengurangi beban korban bencana alam ini,” kata Hanifah Husein, Ahad pagi saat menyerahkan langsung bantuan kepada warga Desa Pasir Madang, Kecamatan Sukajaya Kabupaten Bogor, Ahad (26/1).
Di desa ini, FORHATI menempatkan dua dokter untuk membantu melayani pengobatan dan pemeriksaan kesehatan warga. Sebab, setelah dicek kondisi lapangan, tidak ada petugas kesehatan setempat yang standby.
Dari titik pertama ini, aksi sosial MN FORHATI melanjutkan ke lokasi kedua di Lebak Banten. Salah satu desa di Lebak adalah daerah terparah dilanda banjir bandang 1 Januari 2020 silam. Sejumlah rumah penduduk dan sekolah terseret banjir. (wh/tilik)