Menteri Perdagangan Siap Batasi Impor dari China

Buah-buahan impor dari China di toko buah Jakarta. (Foto: Kumparan)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id –  Menteri Perdagangan Agus Suparmanto akan mempertimbangkan kemungkinan pembatasan impor produk dari China terkait dengan kewaspadaan penyebaran virus corona. Kajian ini akan melibatkan Kementerian Kesehatan.

“Akan kami evaluasi, karena kejadian ini baru, juga berkembang cepat,” ujar Agus saat ditemui dalam acara Rapat Kerja Nasional Kementerian Pertanian di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (27/1/2020).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Agus memastikan sejauh ini tidak ada dampak wabah virus corona terhadap perdagangan Indonesia dan China. Menurut Agus, permintaan produk dari China masih sangat besar dengan jumlah penduduknya yang mencapai 1,7 miliar penduduk.

“Saya rasa tidak ada dampaknya, tetap seusai prosedur ekspor,” tutur Agus.

Adapun Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Kemendag, Indrasari Wisnu Wardhana, mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian untuk pembatasan impor ini.

“Kalau dari teman-teman Kementan ada warning, kalau produk itu bisa membawa dampak khusus, ya kami akan minta masukan dari merekalah,” ujar Indrasari.

Serupa dengan Agus, dia juga menyatakan sejauh ini belum ada dampak virus corona terhadap ekspor impor Indonesia. Namun dalam jangka panjang, kemungkinan terpengaruh tetap ada.

Dampaknya datang secara tidak langsung dengan ekonomi China yang melemah, akibat penyebaran virus corona. “Tapi ini kan masih baru saja, jadi belum,” ucap Indrasari di acara yang sama.

Sementara itu, Direktur Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian, Prihasto Setyanto menyebut jika Wuhan, kota yang menjadi sumber virus corona, bukanlah sentra produksi dari bawang putih yang diimpor Indonesia.

Prihasto juga memastikan tidak ada penularan virus ini lewat produk hortikultura yang diimpor Indonesia dari China. Salah satu produk yang banyak diimpor adalah bawang putih. “Itu kan dari kelelawar ya (asal muasal virus corona),” ujarnya di tempat yang sama. (rah/tempo)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *