Sesumbar Presiden China dan Korban Virus Corona yang Terus Bertambah

Presiden China Xi Jinping (Foto: Reuters)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



BEIJING, hajinews.id – Presiden China Xi Jinping menyatakan pemerintah China bakal menang melawan virus corona. Dia yakin China dapat ‘memenangkan pertempuran’ melawan epidemi virus yang telah menginfeksi lebih dari 1.200 orang di seluruh negeri.

“Selama kita memiliki keyakinan yang teguh, bekerja bersama, pencegahan dan penyembuhan ilmiah, dan kebijakan yang tepat, kita pasti akan dapat memenangkan pertempuran,” kata Xi Jinping seperti dikutip AFP, Sabtu (25/1/2020).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Xi Jinping juga meminta masyarakat China waspada terhadap penyebaran virus corona yang cepat mirip SARS. Dia mengakui situasi penyebaran virus ini sudah gawat.

Menurut Xi Jinping seperti dikutip kantor berita Xinhua, untuk menghadapi situasi yang gawat dari penyebaran virus corona baru yang semakin cepat perlu memperkuat kepemimpinan Komite Pusat Partai yang terpusat dan terpadu.

Keyakinan Xi Jinping bakal menang melawan virus corona yang mematikan itu tak sesuai dengan kenyataan yang terjadi saat ini. Jumlah korban jiwa dan juga jumlah orang yang terinfeksi terus melonjak.

Hingga Senin pagi (27/1/2020), jumlah korban jiwa di China bertambah. Otoritas China menyebutkan korban tewas menjadi 80 orang setelah 24 orang kembali meninggal di Hubei.

Saat ini total kasus virus corona yang terkonfirmasi naik tajam menjadi 2.744. Berdasarkan perhitungan nasional jumlah orang yang terinfeksi meningkat 769. Sebanyak 461 di antaranya berada dalam kondisi serius.

Sehari sebelumnya, korban meninggal akibat imbas dari teror virus corona berjumlah 56 orang. Jumlah tersebut terus bertambah dibanding hari-hari sebelumnya. Virus ini mulanya berasal dari Wuhan, Hubei, dan kemudian merebak ke berbagai wilayah China lainnya. Pemerintah China sendiri menyebut situasi ini begitu genting dan membatasi semua perjalanan.

Dalam rapat pimpinan Komite Pusat Partai Komunis China (CPC) yang dipimpin Perdana Menteri Li Keqiang, di Beijing, Ahad (26/1/2020), memutuskan libur kerja dan sekolah di China dalam rangkaian Tahun Baru Imlek diperpanjang terkait meluasnya wabah pneumonia berat yang diakibatkan oleh virus corona jenis baru.

Rapat pengurus CPC tersebut juga menekankan pentingnya koordinasi dengan berbagai negara untuk memprioritaskan pengiriman staf medis dan peralatan kesehatan, seperti pakaian pelindung dan masker wajah yang saat ini sangat dibutuhkan di Provinsi Hubei, khususnya Kota Wuhan.

Pembukaan jalur hijau terus difokuskan untuk memperlancar kendaraan pengangkut perlengkapan kesehatan dan barang-barang kebutuhan, mempercepat pergantian giliran kerja petugas kesehatan untuk menghindari stres, dan mengebut pekerjaan pembangunan rumah sakit lapangan sehingga dapat digunakan pada 2 Februari 2020.

Para pemegang kebijakan di China juga memerintahkan pengetatan arus lalu-lalang orang di kawasan perdesaan, kota, dan wilayah.

Hingga Senin pagi tercatat 2.761 kasus 2019-nCoV di China, termasuk 17 kasus di Hong Kong, Makau, dan Taiwan. Jumlah korban tewas juga terus bertambah menjadi 80 orang, 51 orang telah dipulangkan dari rumah sakit, dan 5.794 lainnya berstatus terduga.

Di Provinsi Hubei sebagai pusat berjangkitnya virus tersebut terdapat 371 kasus baru sehingga menjadi 1.423 kasus dan lebih dari 24 orang meninggal serta 76 orang kritis. (rah/berbagai sumber)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *