Asrama Haji Batam Tak Jadi Tempat Karantina WNI dari China

Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam, Dendi Gustinandar. (Foto: RM)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam, Dendi Gustinandar, meluruskan informasi yang berkembang terkait rencana warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, Hubei, China, akan dikarantina di Asrama Haji, Batam.

Dendi menyatakan informasi tersebut tidak benar karena sampai dengan saat ini tidak ada pembahasan mengenai hal tersebut dari pihak-pihak terkait. “Termasuk rencana melakukan proses karantina di Asrama Haji Batam,” kata Dendi dalam keterangan tertulis, Sabtu (1/2/2020).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Menurut Dendi, sampai saat ini belum ada instruksi dari pimpinan BP Batam untuk menjadikan Asrama Haji Batam sebagai tempat karantina WNI yang dievakuasi dari China.

Dendi menjelaskan Asrama Haji memang kerap menjadi tempat karantina jika ada kejadian di Batam. “Bukan menjadi tempat karantina evakuasi seperti yang dimaksud dalam pemberitaan,” tutur dia.

Sebelumnya, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Batam, dr. Ahmad Farhani belum bisa memastikan apakah Batam akan jadi tempat pemulangan WNI dari China, “Belum tentu. Dari kememterian dan lembaga terkait, kita belum dapat arahan,” kata Farhani seusai rapat di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Batam, Batu Ampar, Batam, Jumat (31/1/2020).

Menurut dia meskipun secara prinsip siap, dukungan penuh dari kementerian dan lembaga terkait pada prosesnya tetap dibutuhkan untuk mendukung Batam jika nantinya ditetapkan sebagai entry point bagi para WNI ini.

Dalam rapat tersebut Farhani mengaku sudah melakukan koordinasi dan menyiapkan apa-apa yang nantinya menjadi kebutuhan tim kesehatan gabungan.

Farhani melanjutkan, sesuai dengan prinsip karantina, kota pertama yang akan disinggahi, seharusnya juga menjadi lokasi karantina akan dilakukan. Selama proses itu antara 14 sampai 28 hari akan dilihat kecenderungannya.

Setelah itu baru akan diambil langkah-langkah selanjutnya, apakah akan dipulangkan ke daerah masing-masing atau akan dilakukan perawatan lanjutan.

“Pokoknya di kota mana sampainya, disitulah karantina akan dilakukan, kalau di Semarang sampai pertama ya di Semarang karantina dilakukan, kalau di Jakarta ya di Jakarta dikarantina, kalau di Batam juga begitu,” kata Farhani

Pemerintah Kota (Pemkot) Batam sendiri telah menyiapkan lokasi karantina, dimana sampai saat ini Asrama Haji Batam yang terletak di Batam Centre akan dioptimalkan sebagai lokasi karantina. “Lokasi karantina di Batam di Asrama Haji, itu ditetapkan Walikota Batam (Muhammad Rudi),” jelas Farhani.

Sementara itu, Direktur Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Suwarso menuturkan, pihaknya belum mendapatkan informasi arahan terkait hal tersebut sehingga SOP yang akan dijalankan masih sesuai dengan arahan sebelumnya. “Kami tunggu arahan pusat, sejauh ini masih kita gunakan SOP yang ada,” kata Suwarso.

Anggota DPRD Kota Batam, Utusan Sarumaha mengaku secara pribadi khawatir jika nantinya Batam dipilih sebagai lokasi karantina WNI dari China. Namun demikian, ia tetap meyakini kalau tim kesehatan yang ada di Batam bisa mengatasi dan menjamin layanan kesehatan atas kepulangan WNI yang saat ini masih berada di China.

Masyarakat Batam, lanjut Utusan, harus mendukung penuh jika nantinya Batam akan menjadi pintu masuk bagi para WNI. “Saya pikir tim medis di Batam siap. Kalau ini jalan satu-satunya kita harus dukung, apalagi yang datang adalah WNI,” kata Utusan saat ditemui di DPRD Kota Batam.

Sebelumnya Menlu Retno LP Marsudi mengatakan proses evakuasi WNI yang tertahan di Provinsi Hubei, China, akibat wabah virus corona telah memasuki tahap akhir. Pesawat akan diberangkatkan ke lokasi dalam waktu kurang dari sehari. (rah/berbagai sumber)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *