Jakarta, hajinews.id,- KH Salahudin Wahid sang penerus perjuangan kakeknya pendiri Nahdlatul Ulama KH. Hasyim Asy’ary meninggal dunia Ahad malam sekitar pukul 21.00 di RS Harapan Kita Jakarta(2/2/2020).
Bagi Ustadz Abdul Somad (UAS), kepergiannya sangat meninggalkan duka yang mendalam, karena Gus Sholah selaku pemimpin pesantren yang didirikan KH Hasyim Asy’ari belum sempat menerima dan membaca disertasi yang UAS janjikan. Kini Gus Sholah keburu meninggal.
Disertasi yang dimaksud adalah naskah/buku yang telah berhasil dipertahankan dalam ujian doktor di Sudan pada akhir Desember 2019.
Disertasi UAS berjudul ‘Kontribusi Hadratussyaikh Muhammad Hasyim Asyari dalam Penyebaran Hadits di Indonesia’. Disertasi ini yang membuat UAS mendapat nilai cumlaude dan sah menyandang gelar doktor ilmu hadits.
Diberitakan detik.news (3/2/2020), dai asal Riau itu pun menuliskan kenangan itu di akun media sosialnya. Ia senang saat mengenang pertemuannya dengan Gus Sholah tahun lalu dan sempat berbincang mengenai banyak hal.
Rencana pertemuan selanjutnya ke kediaman adik dari Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur pun sedang direncanakan berbarengan dengan menyerahkan disertasinya. Sayangnya rencana tersebut tidak kesampaian.
“Atas wasilah KH. DR. Muhammad Afifuddin Dimyathi dan KH. DR. Fadholan, saya dapat bersilaturrahim dengan Gus Sholah tahun lalu. Rencana saya akan silaturrahim menyerahkan disertasi saya, ternyata ada yang lebih cepat daripada niat. Semoga Allah merahmati Gus Sholah,” tulis UAS, dikutip Senin (3/2).
“Allahumma firlahu warhamhu wa`afihi wa`fu`anhu,” tutup UAS. Gus Sholah wafat Minggu (2/2) pukul 20.55 WIB di RS Jantung Harapan Kita, Jakarta. (fur/pojoksatu/detik).