Jokowi Gagal Capai Target Pertumbuhan Ekonomi Meroket

BPS mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2019 sebesar 5,02%. (Foto: Sindo)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang pernah ditargetkan oleh Presiden Jokowi Widodo bisa mencapai 7% gagal. Jangankan ekonomi tumbuh 7%, untuk keluar dari rata-rata 5% saja masih sulit sampai sekarang. Target pertumbuhan ekonomi kini meleset lagi. Tahun 2019 pemerintah memprediksi ekonomi tumbuh 5,3%, nyatanya hanya bisa tumbuh 5,02% saja.

Apalagi, pertumbuhan ekonomi 2019 ini juga lebih rendah dibandingkan 2018 yang sebesar 5,17%. “Pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,02% untuk the whole year,” ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto di Gedung BPS Jakarta, Rabu (5/2/2020).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Suhariyanto menjelaskan angka 5,02% ini hasil akumulasi dari pertumbuhan ekonomi empat kuartal tahun 2019, dengan tren selalu menurun. Pada kuartal I 2019, ekonomi Indonesia tumbuh 5,07%. Kuartal II melemah jadi 5,05%, kuartal III sebesar 5,02%, dan kuartal IV jatuh ke posisi 4,97%.

Menurut Suhariyanto, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2019 berada dalam tren yang tidak baik disebabkan tekanan ekonomi global. “Ini (pertumbuhan ekonomi) situasinya enggak gampang. Jadi secara kumulatif hanya tumbuh 5,02%,” terang Suhariyanto.

Lebih lanjut dia menuturkan capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami penurunan dibanding beberapa tahun sebelumnya juga disebabkan faktor eksternal yang ikut mempengaruhi ekonomi Indonesia. “Yaitu harga komoditas yang melemah dan ekonomi global yang tidak pasti. Jadi ini adalah pekerjaan yang harus diselesaikan,” tambah Suhariyanto.

Sementara PDB per kapita di 2019, lanjut Suhariyanto, mencapai US$ 4.174,9 atau Rp 59,1 juta. Sehingga melihat kinerja pemerintah dalam mengejar pertumbuhan ekonomi dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tidak terealisasi. “Kita tidak bisa bilang mengecewakan tapi memang kejadian luar biasa terjadi di global dan ekonomi melambat,” kata Suhariyanto.

Selama era Presiden Jokowi menjabat di periode pertama, rata-rata pertumbuhan ekonomi hanya 5,03% per tahun. Berikut rincian pertumbuhan ekonomi era Presiden Joko Widodo: pertumbuhan ekonomi 2015 sebesar 4,88%, pertumbuhan ekonomi 2016 sebesar 5,03%, pertumbuhan ekonomi 2017 sebesar 5,07%, pertumbuhan ekonomi 2018 sebesar 5,17%, pertumbuhan ekonomi 2019 sebesar 5,02%.

Sebelumnya Presiden Jokowi pernah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 7%. Target tersebut tertuang dalam RPJMN 2015-2019 saat pemerintahan Jokowi didampingi Jusuf Kalla sebagai wakil presiden RI.

“Dengan berbagai kebijakan, pertumbuhan ekonomi diperkirakan meningkat tajam sejak tahun 2016, menjadi 7,1% pada tahun 2017, dan terus meningkat pada tahun 2018 dan 2019 masing-masing sebesar 7,5% dan 8,0%,” demikian tertuang dalam RPJMN 2015-2019 seperti dikutip, Rabu (5/2/2020). (rah/berbagai sumber)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *