Diam Itu Mutiara, Ini Tujuh Manfaatnya

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id,- Pepatah diam itu emas, memang benar. Tergantung bagaimana memaknainya dan dalam konteks apa. Islam mengajarkan agar setiap orang tidak banyak berbicara. Dan, seandainya berbicara hanya berbicara tentang perihal yang baik-baik saja.

Diam sepertinya satu hal yang sederhana, namun untuk merealisasikannya tidak mudah. Sikap tenang dan mengamali lalu berbicara menurut kadar yang cukup, seringkali menjadi kunci sukses dari keadaan seseorang terhadap suatu keadaan yang terjadi dan berlangsung di sekitarnya. Dan tentunya berbicara yang bermanfaat dan pada tempatnya adalah mutiara.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Berkata sebagian ulama bahwasanya pada diam itu ada 7000 kebaikan, dan 7000 kebaikan itu terkumpul pada 7 kalimat, pada tiap-tiap kalimat itu mengandung 1000 kebaikan.

1. Merupakan ibadah tanpa harus bekerja keras dan berusaha.

2. Merupakan hiasan diri tanpa perhiasan.

3.Wibawa tanpa kekuasaan

4. Benteng tanpa dinding (selalu terkawal tanpa perlu pengawal)

5. Tidak perlu meminta maaf kepada siapapun yang disebabkan oleh perkataan

6. Malaikat pencatat amal menjadi rehat dan tidak lelah.

7. Penutup keburukan dari sisi kejahilan dan kekurangan diri.

Diam adalah ciri khas dari orang yang berilmu, dengan diam kita mendapatkan kekuatan berfikir yang hebat secara mendalam tentang apa saja yang terjadi di sekeliling serta dapat konsentrasi yang penuh tentang rasionalitas suatu jawaban.

Diam adalah kesempatan untuk menilai kehidupan. Diam adalah kesempatan untuk istirahat. Diam adalah kekuatan yang besar dengan diam kita telah menguasai orang-orang yang ada di hadapan kita melalui pandangan.

Diam bisa menjadi solusi paling jitu dalam menghadapi poblema rumah tangga ringan yang bertumpuk-tumpuk. Di saat genting, diam dapat melahirkan sikap dihormati. Sebaliknya, perlawanan dan perdebatan dapat melahirkan sikap penjauh dan pendendam. Dengan diam kita sudah menghancurkan berbagai senjata musuh.

Diam menjadi guru yang baik agar kita belajar menjadi pendengar yang baik. Dimana banyak orang yang telah kehilangan sifat ini. Keselamatan manusia terletak bagaimana ia menjaga lidahnya. Wallahu a’lam (sumber GWA).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *