Din Syamsuddin: WNI Eks ISIS Jangan Digeneralisir

Din Syamsuddin (dok)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jakarta, Hajinews.id,- Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin meminta pemerintah memilah WNI eks ISIS soal polemik pemulangan. Din juga menyatakan ISIS merupakan buatan Amerika Serikat.

“Saya pertama tidak ingin men-generalisasi, tapi kalau yang disebut eks ISIS itu yang berada di luar negeri masih berstatus WNI, ini exceptional, mereka yang masih berstatus mungkin dari 600 itu ada yang tidak lagi berstatus WNI, ada yang sudah menanggalkan kewarganegaraannya, ada yang bahkan anti-Indonesia,” kata Din di Kantor MUI, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (12/2/2020)

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Jika masih berstatus WNI, Din mengatakan berdasarkan konstitusi merupakan tanggung jawab pemerintah untuk melindungi seluruh rakyat dan tanah tumpah negara Indonesia. “Itu tanggung jawab pemerintah, tapi tidak semua,” ujarnya.

Din menurutkan para WNI itu bergabung dengan ISIS di luar negeri itu dengan berbagai motif mulai ekonomi, kerja, hingga dijanjikan gaji USD 250 per bulan. Meski begitu, Din sepakat bagi yang sudah tidak mau jadi WNI bahkan anti-NKRI tidak dipulangkan.

“Buat apa kemudian menjadi duri bahkan racun dalam kehidupan kebangsaan kita, tapi kan dipilah-pilah lah ya, dan itu banyak bukan cuman ISIS,” tuturnya.

Din lalu menyinggung soal WNI yang berangkat ke luar negeri pada era tahun 1960-an untuk kepentingan studi. Namun, mereka tidak boleh pulang.

“Sekali lagi tolong dikaitkan banyak yang dulu juga pernah pergi di tahun 60-an nggak boleh pulang mereka tuh banyak sarjana-sarjana. Saya sering bertemu mereka di Belanda, di Jerman. Mereka ingin sekali pulang. Walaupun kemudian kewarganegaraannya paspornya karena sudah lama sekali menjadi masalah nah ini yang tidak, negara harus menunaikan tanggung jawabnya,” tuturnya. (fur/detik).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *