Yudian Wahyudi Meluruskan “Agama Musuh Terbesar Pancasila”

Yudian Wahyudi (dok)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jakarta, Hajinews.id,- Pernyataan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Profesor Yudian Wahyudi soal hubungan Pancasila dan agama menyulut kontroversi. Kini Yudian memberikan penjelasan bahwa dia tidak bermaksud mempertentangkan Pancasila dan agama karena keduanya tidak bertentangan.

“Yang saya maksud adalah bahwa Pancasila sebagai konsensus tertinggi bangsa Indonesia harus kita jaga sebaik mungkin,” kata Yudian kepada detikcom, Rabu (12/2/2020).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga ini menjelaskan Pancasila sendiri bersifat agamis. Nilai yang terkandung dalam tiap sila dengan mudah dapat ditemukan dalam kitab suci enam agama yang diakui Indonesia. Pancasila dan agama punya hubungan yang baik.

“Jadi hubungan antara Pancasila dan agama harus dikelola sebaik mungkin,” kata Yudian.

Pernyataan Yudian kepada tim Blak-blakan detikcom menuai pro dan kontra, utamanya karena Yudian mengatakan musuh terbesar Pancasila adalah agama. Yudian meluruskan pernyataan ini. Maskudnya, musuh Pancasila adalah minoritas yang mengklaim dirinya sebagai mayoritas umat beragama.

“Namun, pada kenyataannya, Pancasila sering dihadap-hadapkan dengan agama oleh orang-orang tertentu yang memiliki pemahaman sempit dan ekstrem, padahal mereka itu minoritas (yang mengklaim mayoritas),” kata Yudian.

“Padahal Pancasila dan agama tidak bertentangan, bahkan saling mendukung,” kata Yudian.

– Berikut adalah penjelasan lengkap dari Yudian Wahyudi, Rabu (12/2/2020):

Yang saya maksud adalah bahwa Pancasila sebagai konsensus tertinggi bangsa Indonesia harus kita jaga sebaik mungkin. Pancasila itu agamis karena ke 5 sila Pancasila dapat ditemukan dengan mudah dalam Kitab Suci ke enam agama yang diakui secara konstitusional oleh NKRI. Namun, pada kenyataannya, Pancasila sering dihadap-harapkan dengan agama oleh orang-orang tertentu yang memiliki pemahaman sempit dan ekstrim, padahal mereka itu minoritas (yang mengklaim mayoritas). Dalam konteks inilah, “agama” dapat menjadi musuh terbesar karena mayoritas, bahkan setiap orang, beragama, padahal Pancasila dan Agama tidak bertentangan, bahkan saling mendukung. (detik.com).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *