Alibaba, Bisnis Orang Terkaya China Mulai Diguncang Corona

Gedung Utama Alibaba Campus di Distrik Xixi, Hangzhou, China. (Foto Kompas)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Wabah virus corona di China memukul semua lini bisnis di Negeri Tirai Bambu itu. Raksasa e-commerce China, Alibaba Group mengungkapkan bisnis jual-beli online miliknya merosot di kuartal pertama 2020 karena wabah virus corona mengacaukan rantai pasokan dan pengiriman.

“Keterlambatan bekerja setelah Tahun Baru Imlek imbas virus corona telah menyebabkan banyak masalah bagi mitra merchant, termasuk keterlambatan dalam memenuhi pesanan,” kata CEO Alibaba Daniel Zhang seperti dilansir Reuters, Jumat (14/2/2020).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Daniel menyebutkan pesanan pengiriman makanan telah menurun dibandingkan tahun sebelumnya karena banyak restoran yang tutup. Sementara permintaan untuk barang dari supermarket telah ditahan karena kapasitas pengiriman yang terbatas.

Adapun analis Senior Pasar Keuangan Investing.com, Jesse Cohen menuturkan sebagian besar bisnis Alibaba yang mengandalkan penjualan barang fisik kemungkinan juga akan mengalami penurunan pendapatan pada kuartal pertama.

“Penghasilan Alibaba untuk beberapa kuartal berikutnya dipastikan akan terkena dampak dari wabah virus corona. Namun, bisnis perusahaan cukup kuat untuk menahan penurunan bisnis sementara waktu,” ujar Jesse.

Sebelumnya diketahui penjualan bisnis perdagangan inti perusahaan milik Jack Ma, salah satu orang terkaya China ini melonjak 38% menjadi 141,48 miliar yuan pada kuartal ketiga di Desember 2019, sementara pendapatan di unit bisnis cloud melonjak menjadi 10,72 miliar yuan.

Sedangkan laba bersih yang diatribusikan kepada pemegang saham biasa naik menjadi 52,31 miliar yuan dari 33,05 miliar. Hal ini tidak termasuk barang perusahaan yang memperoleh 18,19 yuan per American Depository Share (ADS), sehingga total pendapatan naik sekitar 38% menjadi 161,46 miliar yuan mengalahkan perkiraan 159,28 miliar yuan.

Wabah virus corona sejauh ini masih mengkhawatirkan. Jika penyebaran berlangsung semakin lama, maka perekonomian China dan juga dunia bakal makin merasakan dampaknya.

Virus corona bermula dari Kota Wuhan di Provinisi Hubei, China. Penyebarannya menjadi meluas karena bertepatan dengan momen perayaan Tahun Baru Imlek yang menjadi puncak mobilitas masyarakat China. Virus menyebar ke penjuru China dan berbagai negara di Asia, Eropa, hingga Amerika.

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyatakanvirus corona adalah ancaman yang bisa jadi melebih terorisme. “Dunia harus sadar dan melihat (corona) sebagai musuh publik nomor satu,” katanya, seperti diberitakan Reuters.

Gara-gara Corona, aktivitas ekonomi di China belum pulih betul meski masa libur Imlek sudah berakhir. Masih ada perusahaan yang meliburkan karyawannya atau memperbolehkan bekerja dari rumah.

Serba salah juga, karena kalau semakin banyak orang yang beraktivitas di luar rumah maka penyebaran virus bakal kian meluas. “Banyaknya orang yang kembali bekerja menambah kesulitan untuk meredam penyebaran virus,” kata Zhang Gewho, seorang pejabat pemerintah pusat China.

Oleh karena itu, virus corona hampir pasti membuat ekonomi China melambat. Sebab aktivitas ekonomi, baik oleh rumah tangga maupun dunia usaha, menjadi terbatas. (rah/berbagai sumber)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *