Sayembara: Hadiah iPhone 11 untuk Informan Keberadaan Harun Masiku

Harun Masiku. (Foto: CNNIndonesia/ Diolah dari KPU RI)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



TANJUNGPINANG, hajinews.id – Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) menggelar sayembara bagi siapapun yang mampu memberikan informasi keberadaan politisi PDI Perjuangan Harun Masiku dan mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi akan diberi hadiah iPhone 11.

“Informasi dimaksud dapat digunakan untuk menangkap Harun Masiku dan Nurhadi oleh KPK,” kata Koordinator LSM MAKI Boyamin Saiman, melalui pesan singkat yang diterima di Tanjungpinang, Senin (17/2/2020).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Boyamin menyatakan informasi dapat diberikan langsung kepada KPK atau kepolisian atau kepada MAKI ke nomor HP 081218637589.

Menurut Boyamin, hadiah tersebut berlaku selamanya dan tidak terbatas, termasuk informasi yang berasal dari aparat penegak hukum dan wartawan.

“Hadiah terdiri dari dua iPhone 11 berlaku bagi masing-masing informasi hingga menjadikan tertangkap Harun Masiku atau Nurhadi,” ungkap Boyamin.

Boyamin mengatakan bahwa MAKI juga pernah melakukan sayembara berhadiah Rp10 juta untuk informasi keberadaan Ketua DPR Setya Novanto pada 16 November 2017.

“Berhubung informannya tidak bersedia menerima hadiah, maka uang Rp10 juta telah diserahkan kepada Yayasan Yatim Piatu,” tutur Boyamin.

Terkait Harun Masiku dan Nurhadi, seperti diketahui, keduanya merupakan buronan KPK yang sampai saat ini belum berhasil ditangkap.

Harun Masiku merupakan tersangka kasus dugaan suap terkait pergantian antarwaktu anggota DPR periode 2019-2024. Sedangkan, Nurhadi merupakan tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi terkait penanganan perkara di Mahkamah Agung.

Sebelumnya, mantan Komisioner KPK Laode M. Syarif menyindir KPK di bawah kepemimpinan Firli Bahuri lantaran belum berhasil menangkap Harun Masiku. Padahal yang bersangkutan diketahui sudah berada di Indonesia.

Laode juga mengaku KPK pada masa kepemimpinannya justru sering membantu Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam menangkap buronan.

“Bahkan, KPK itu sering membantu Kejaksaan untuk mendapatkan buron. Jadi, seharusnya kalau dia ada di dalam Indonesia bisa didapat seharusnya,” tegasLaode di Jakarta, Kamis (13/2/2020).

Laode mengingatkan bahwa KPK memiliki sumber daya yang mendukung untuk menangkap koruptor. Atas dasar itu, ia justru bingung ketika Firli tidak berhasil menangkap tersangka yang diyakini berada di Indonesia.

“Ya, kita punya peralatan. Bukan cuma peralatan, sebenarnya kita juga punya orang, kita juga bisa bekerja sama dengan polisi, kan. Di Kepolisian ada intelijen. Jadi, bahkan lari ke luar negeri pun jaringan KPK lumayan lengkap,” ujarnya. “Jadi, yang high profile seperti Harun Masiku ini kalau dia di Indonesia, ya, berdasarkan dulu-dulu tidak sulit sih,” tambah Laode. (rah/berbagai sumber)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *