Direktur RS Wuhan China Meninggal Akibat Virus Corona

Foto ilustrasi tim medis yang menangani virus corona di kota Wuhan, Provinsi Hubei. (Chinatopix via AP)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



BEIJING, hajinews.id – Direktur rumah sakit terkemuka di Wuhan, kota di China tengah yang menjadi pusat wabah virus corona, meninggal akibat penyakit mematikan itu dan menjadi dokter ternama China kedua yang kehilangan nyawa akibat virus tersebut.

“Liu Zhiming, Direktur Rumah Sakit Wuhan Wuchang, meninggal pada 10.30 waktu setempat,” kata stasiun TV pemerintah pada Selasa (18/2/2020).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Pada awal Februari, jutaan warga China diselimuti awan duka atas kepergian Li Wenliang, dokter yang sebelumnya mendapat teguran karena mengeluarkan peringatan dini soal virus corona.

Puluhan ribu pekerja medis telah berjuang memerangi penyebaran virus corona, yang diyakini pertama kali berasal dari salah satu pasar makanan laut di Wuhan, Ibu Kota Provinsi Hubei.

Seperti halnya kematian Li, kabar di kalangan pengguna internet China soal kondisi Liu pada Senin malam simpang siur.

Pada malam itu, departemen propaganda Partai Komunis dari Komisi Kesehatan Hubei menulis unggahan di media sosial soal kematian Liu.

Namun, tak lama kemudian pihaknya menyebutkan bahwa Liu masih hidup.

“Menurut kerabat Liu, pihak rumah sakit masih berupaya melakukan usaha terbaik untuk menyelamatkannya,” kata komisi kesehatan dalam unggahan berikutnya.

Komisi menambahkan bahwa informasi sebelumnya didapat dari teman baik Liu, yang tidak mengetahui situasi terbaru.

Komisi kesehatan tidak mengunggah pesan apa pun sejak stasiun TV pemerintah mengumumkan kematian Liu pada Selasa pagi.

Pemerintah China dituding menutup rapat keadaan terkait wabah Infeksi Saluran Pernapasan Berat Akut (SARS) pada 2003. Dalam wabah virus corona saat ini, pemerintah diminta untuk terbuka.

Pejabat tinggi bidang kesehatan China mengatakan pada Jumat (14/2) bahwa sebanyak 1.716 pekerja medis terinfeksi oleh virus corona,  yang enam di antaranya meninggal. (rah/Ant)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *