Hasil Survei Indo Barometer Dinilai untuk Gerus Citra Anies

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menemui korban banjir di Jakarta, Kamis (2/1/2020). (Foto: iNews)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Hasil survei Indo Barometer menunjukkan masyarakat tak puas terhadap kinerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam penanganan masalah banjir dan kemacetan di ibu kota. Partai Gerindra DKI menilai hasil survei tersebut dijadikan upaya penggiringan opini untuk menggerus citra Anies.

Anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI, Syarif, mengatakan survei tersebut penggiringan opini untuk men-down grade Anies. “Nyaris berhasil tapi belum berhasil,” ujar Syarif di DPRD DKI Jakarta, Rabu (19/1/2020).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Syarif menyebut survei itu memang sengaja dibuat oleh orang yang berseberangan dengan Anies. Apalagi, responden dalam survei itu adalah orang di luar DKI. “Saya gak bilang itu survei pesanan. Tapi orang-orang yang kontra dengan Pak Anies yang membuat itu,” tegas wakil Ketua Gerindra DKI itu.

Dia menjelaskan bahwa dalam survei itu, misalnya ada pertanyaan apa yang harus diperbaiki dari kebijakan Anies di ibu kota. Namun, kata dia, yang memberi saran tidak akan bisa memberikan masukan dengan baik karena mereka bukan warga Jakata. “Jadi apa yang mau diperbaiki orang yang ngomong bukan warga DKI. Gak simetris,” kata Syarif.

Menurut Syarif survei itu mungkin bisa dipertanggungjawabkan secara metodelogi. Namun yang menjadi masalah adalah dalam survei itu mengambil responden di luar DKI. “Itu penggiringan opini,” katanya.

Sebagaimana diketahui, survei Indo Barometer dilakukan pada 9-15 Januari 2020 dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling yang melibatkan sampel sebanyak 1.200 responden dari seluruh Indonesia, dengan margin of error sebesar ±2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Hasil survei itu menunjukkan, masyarakat menganggap Ahok paling berhasil mengatasi masalah banjir dan kemacetan di Jakarta. Ahok mendapat suara hingga 42 persen sementara Anies cuma meraih 4,1 persen. Masyarakat bahkan menilai Anies lebih buruk ketimbang Joko Widodo atau Jokowi yang pernah juga memimpin ibu kota. Jokowi mendapat 25 suara dalam survei tersebut.

Hasil survei mengenai penanganan banjir DKI Jakarta oleh Indo Barometer sebelumnya telah menuai kritikan tajam dari berbagai kalangan. Di antaranya dari mantan Sekretaris Kementerian BUMN M. Said Didu.

Said Didu menegaskan ada ketidaksinambungan antara responden dengan kasus yang dikulik oleh lembaga survei Indo Barometer.

“Artinya, tingkat pemahamannya terhadap yang disurvei adalah sama,” ujar Said Didu dalam akun Twitter pribadinya, Senin (17/2/2020).

Dia lantas mengingatkan agar setiap ilmu yang dimiliki tidak digunakan untuk membodohi orang lain.

“Tidak mungkin orang Sulawesi pemahaman tentang banjir Jakarta sama dengan orang Jakarta. Janganlah gunakan ilmu untuk menipu! Dosanya besar,” tegas Said Didu.

Selain kritikan tajam dari Said Didu, pengamat politik Tony Rosyid menganggap aneh survei yang dilakukan oleh Indo Barometer itu. Serupa dengan Said Didu, Tony mempersoalkan survei di 34 provinsi terkait penanganan banjir oleh tiga gubernur DKI, yaitu Jokowi, Ahok dan Anies.

“Survei penanganan banjir DKI respondennya dari 34 provinsi? Tidak salah tuh? Nanti, survei pilgub DKI juga mengambil samplenya di 34 provinsi? Apa maksudnya? Mau giring opini ke pilpres? Publik curiga!,” tegas Tony, Senin (17/2/2020). (rah/berbagai sumber)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *