Materi Pembekalan Petugas Haji Disinkronisasi

Petugas haji Indonesia. (Foto: Antara)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama menggelar rapat sinkronisasi materi pembekalan petugas haji. Rapat yang berlangsung di Jakarta ini diikuti para Kabid Haji Provinsi dan penyelenggara pembekalan petugas haji di 13 Embarkasi.

“Kami akan sinkronkan materi pembekalan agar prosesnya lebih efektif dalam meneguhkan komitmen calon petugas haji,” ujar Direktur Bina Haji Khoirizi di Jakarta, Jumat (21/2/2020).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Khoirizi menyebutkan pembekalan petugas haji di Embarkasi akan mulai berlangsung pada pertengahan Maret 2020. Ada 13 Embarkasi yang akan menggelar pelatihan petugas, yaitu Aceh, Medan, Batam, Padang, Palembang, Jakarta, Bekasi, Solo, Surabaya, Lombok, Makasar, Balikpapan, dan Banjarmasin.

“Untuk pusat, pembekalan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi rencananya digelar pada 10 April 2020,” kata Khoirizi.

Khoirizi menjelaskan, rapat sinkronisasi ini dalam rangka mensinergikan sistem pelaksanaan agar terumuskan standar baku yang akan diterapkan di semua embarkasi. Standar itu mencakup materi dan kisi-kisi bagi para narasumber.

“Rumusan ini penting agar pembekalan nantinya tidak menjadi ajang lomba pidato dan materinya berulang sehingga kurang relevan dengan kebutuhan petugas,” tegas Khoirizi.

Lebih jauh dia menerangkan materi pembekalan terbagi dalam kebijakan umum penyelenggaraan haji, teknis operasional haji, dan penguatan layanan sesuai bidang. Layanan tersebut mencakup akomodasi, transportasi, katering, ibadah atau manasik, dan layanan umum. “Termasuk juga materi tentang penguatan komitmen petugas terhadap tusi, serta lima nilai budaya kerja dan moderasi beragama,” tuturnya.

Rapat sinkronisasi juga membahas sejumlah kasus pelayanan yang terjadi di sebuah wilayah. Peta kasus ini dibedah untuk dirumuskan solusinya dan itu menjadi bagian materi yang akan dijelaskan dalam pembekalan. Dengan demikian, kejadian serupa diharapkan tidak terulang atau bisa diantisipasi lebih awal.

“Kita ingin jadikan sejumlah masalah yang muncul dalam pelayanan tahun lalu sebagai bagian materi pembekalan agar bisa dibahas bersama dan dirumuskan solusinya,” ujar Khoirizi. (rah/kemenag)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *