Jakarta, hajinews.id-Isu soal Pancasila belakangan ini kembali mencuat. Selain pernyataan Kepala BPIB Yudian Wahyudi yang menyatakan musuh Pancasila adalah agama, isu terakhir adalah usulan mengganti ucapan salam dengan salam Pancasila.
Fenomena ini kemudian ditanggapi dengan sangat serius oleh pimpinan Pondok Pesantren Modern Gontor Kiai Hasan Abdullah Sahal.
Melalui video singkat yang diunggah aku twitter @937153kL_Bg7233, Kiai Sahal menyampaikan pentingnya peran pesantren dalam kebangsaan.
Dengan semangat yang berapi-api, pria kelahiran 24 Mei 1947 itu, mengatakan jika ingin mencari Pancasila maka datanglah ke Gontor dan datanglah ke pesantren.
“Kalau mau mencari Pancasila datanglah ke Gontor, datang ke pesantren.”
Begitupun jika ingin mencari kebangsaan, maka tempat yang tepat adalah pesantren.
“Kalau mau mencari kebangsaan, masuklah ke pondok pesantren di sana kebangsaan.”
Menurutnya, terbalik jika pondok pesantren diajarkan soal kebangsaan. Sebab, pesantren bukan hanya tempat untuk menuntut ilmu agama saja, namun juga soal kebangsaan.
“Kalau mau tanya pilar-pilar kebangsaan, datang ke pesantren. Pesantren guru kebangsaan.”
“Terbalik kalau pesantren diajari, terbalik.” ujar Kiai Hasan Abdullah Sahal yang disambut dengan tepuk tangan para jamaah.
Masih dengan semangat yang membara, beliau juga menyampaikan bahwa Kiai jangan diajari masalah kebangsaan dan nasionalisme, karena nasionalisme adanya di pesantren.
“Kiai jangan diajari kebangsaan, kiai jangan diajari nasionalisme, karena nasionalisme adanya di pesantren.” tegasnya. (wh)