WHO: Jangan Ada Negara yang Terlalu Percaya Diri Bisa Bebas Corona

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom. (Foto Reuters)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan semua negara harus bersiap menghadapi wabah virus corona (Covid-19). WHO menekankan jangan ada negara yang terlalu percaya diri bisa bebas dari ancaman virus.

“Jangan ada negara yang beranggapan tidak akan mendapatkan kasus. Ini bisa menjadi kesalahan yang fatal. Virus ini tidak menghormati batas antarnegara, tidak membedakan ras atau etnis, dan tidak memedulikan tingkat pendapatan atau perkembangan suatu negara,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom dalam temu media seperti dikutip dari Reuters, Jumat (28/2/2020).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Tedros menyebut ledakan kasus wabah corona di Iran, Italia, dan Korea Selatan menunjukkan kemampuan penyebaran virus. Negara-negara yang belum atau baru melaporkan kasus diimbau agar bergerak cepat dan agresif untuk mencegah hal serupa.

“Semua negara harus siap untuk kasus pertama, kluster penyebaran pertama, dan bukti pertama penyebaran di antara komunitas. Harus ada langkah untuk semua skenario tersebut,” tegas Tedros.

Indonesia sendiri hingga kini belum melaporkan kasus virus corona. Kementerian Kesehatan RI membantah tegas tuduhan miring pemerintah sengaja menyembunyikan kasus.

Sejauh ini dunia melaporkan sudah ada lebih dari 83 ribu kasus virus corona yang terkonfirmasi dan sekitar 2.800 di antaranya meninggal dunia. Menurut WHO jumlah kasus baru belakangan lebih banyak datang dari luar China.

Harapan bahwa virus corona dapat dikendalikan di China lenyap seiring infeksi yang menyebar cepat di seluruh dunia, kini negara-negara mulai menimbun peralatan medis dan para investor mewaspadai perkiraan resesi global.

Harga saham masih berada di jalurnya pada pekan terburuk sejak krisis keuangan global pada 2008, saat dampak virus terhadap perjalanan internasional dan rantai pasokan memicu kekhawatiran terjadinya resesi di Amerika Serikat dan wilayah yang menggunakan mata uang Euro.

Pasar saham AS jatuh ke wilayah koreksi dengan indeks acuan S&P 500 turun lebih dari 4 persen pada Kamis (27/2/2020), memperpanjang penurunan pasar yang sekarang telah memotong lebih dari 10 persen dari puncak penutupan pada 19 Februari.

“Pasar memilih dan mengatakan mereka pikir AS sedang menuju resesi,” kata Chris Rupkey, kepala ekonom di MUFG, New York.

“Dan terus terang pada tahap ini setelah perlambatan terkait perjalanan akibat virus corona yang telah merusak rantai pasokan global, akan menjadi keajaiban jika kita bisa menghindari resesi,” ia melanjutkan.

China daratan, tempat virus itu berasal akhir tahun lalu, melaporkan 327 kasus baru pada Jumat, terendah sejak 23 Januari.

Tetapi dengan infeksi baru yang dilaporkan di seluruh dunia sekarang melebihi yang ada di China. Penghitungan Reuters menunjukkan hampir 10 negara melaporkan kasus virus pertama mereka dalam 24 jam terakhir. (rah/ berbagai sumber)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *