Jangan Batalkan Umrah, Asita Imbau Jamaah Jadwal Ulang

Foto: antara
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Pekanbaru,hajinews.id-Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Riau meminta agar semua calon jamaah haji dan umrah setempat bersedia menjadwal ulang atau tidak membatalkan perjalanannya ke Tanah Suci sebagai dampak penyebaran Covid-19.

“Harapan kita ya semoga jangan dibatalkan, karena kita kan sudah membayar hotel, tiket pesawat, akomodasi di Jeddah,” kata Ketua Asita Riau, Dede Firmansyah di Pekanbaru, Minggu.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Dede Firmansyah mengatakan, imbauan ini disampaikan Asita pascapenghentian sementara penerimaan jamaah umrah dari seluruh negara oleh pemerintah Arab Saudi.

Katanya, dampak kebijakan itu akan ada ribuan jamaah umrah yang ada di Riau gagal berangkat ke Tanah Suci.

Jika itu terjadi dapat dipastikan seluruh biro travel haji/umrah akan merugi. Karenanya, ia mengimbau jamaah yang sudah mendaftar hendaknya tidak membatalkan keberangkatannya, namun melakukan penjadwalan ulang atau reschedule keberangkatan.

“Intinya uang yang mereka bayar kan sudah dijadikan hal-hal yang tadi saya sebutkan. Makanya harapannya jamaah tidak membatalkannya, tapi melakukan reschedule sehingga kerugian yang dialami oleh pihak travel tidak semakin banyak,” katanya.

“Terlebih lagi, jika jamaah kita sudah ada yang di Jakarta atau di Malaysia, ya kita juga yang harus membelikan tiketnya,” katanya.

Dede menjelaskan untuk pintu masuk ke Arab Saudi itu bisa melalui Malaysia dan Jakarta. Untuk jamaah dari Pekanbaru itu hanya singgah sementara di Medan kemudian langsung ke Madinah.

“Untuk yang di Malaysia dan Jakarta, jamaah dikembalikan kembali ke daerah asalnya. Dan jamaah yang sudah sampai Arab Saudi akhirnya kemarin itu diperbolehkan melaksanakan umrah. Karena keputusannya mendadak, jadi pas jamaah sampai Arab Saudi, baru keluar pengumuman tersebut. Setelah melalui pertimbangan panjang, akhirnya jamaah kita boleh melaksanakan umrah,” ujar Dede.

Namun, lanjutnya, jika jamaah tetap ingin membatalkannya maka akan dilakukan pengembalian penuh.

“Semua berpulang ke jamaah. Mungkin ada yang sudah mengambil cuti tanggal tersebut tapi ternyata tak jadi berangkat, ya mau bagaimana lagi, kan. Tapi kalau harapan kita jamaah maulah menundanya,” harapnya.

Lebih lanjut, Dede berharap pemerintah Indonesia bisa memberikan pernyataan terkait putusan ini dan mencoba negosiasi untuk mencari jalan keluar terbaik. “Kita berharap hal ini tidak terjadi berkepanjangan dan secepatnya selesai,” tukasnya. (wh/ant)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *