Kaji Ulang Pemindahan Ibu Kota Baru dan Omnibus Law

Kamrussamad. (Foto: Tribunnews)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jakarta, hajinews.id-Anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Partai Gerindra Kamrussamad mengatakan, ekonomi nasional saat ini memerlukan perhatian ekstra untuk bisa menahan dampak dari resesi ekonomi global akibat wabah virus Corona yang terjadi di berbagai negara.

Menurut dia, saat ini negara membutuhkan anggaran besar untuk menangani korban virus corona yang terus bertambah.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

”Karena setiap hari terus bertambah, itu anggarannya butuh besar dan penanganan khusus. Karena itu, kita mendorong pemerintah untuk realistis mengedepankan kebijakan yang betul-betul prorakyat saat ini,” ujar Kamrussamad dalam diskusi Forum Legislasi bertema Perlukah UU Khusus Atasi Dampak Covid-19? di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (10/3/2020).

Dia mengatakan, agar pemerintah tidak menghadapi tekanan dari masyarakat khususnya kaum buruh, dirinya menyarankan agar omnibus law bisa dipertimbangkan kembali untuk dihentikan sementara sampai situasi betul-betul kondusif.

”Kedua, juga mengenai kebijakan yang memerlukan anggaran besar seperti pemindahan Ibu Kota juga bisa di-slow down sampai ekonomi kita bisa betul-betul terkendali,” urainya.

Menurut dia, pelambatan ekonomi saat ini memang dipicu wabah virus Corona yang episentrumnya berasal di China. Hal ini terjadi karena antarnegara maupun benua, termasuk antarpengusaha sekarang perdagangan menuju pada titik berhenti.

”Bisa kita bayangkan berapa banyak kunjungan wisatawan dari China. China adalah tiga besar kunjungan WNA ke Indonesia. China adalah PMA (penanaman modal asing) nomor dua di Indonesia terbesar. Kemudian ekspor- impor kita, dua besar baik ekspor maupun impor adalah China. Impor kita 29 persen dari China. Jadi itu semuanya memiliki dampak turunan secara ekonomi,” paparnya.

Akibatnya, di bidang pariwisata, misalnya, dengan mengendurnya kunjungan wisatawan asing, restoran, hotel, termasuk rental mobil mengalami kelesuan. ”Itu akan melahirkan pengangguran baru dan sangat berbahaya,” tuturnya. (wh/sindonews)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *