Jokowi: Jangan Sampai Masuk ke Skenario Paling Buruk

Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Foto: Biro Pers Setpres)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan pemerintah sudah menyiapkan skenario ringan, sedang, dan berat dampak pandemi virus corona (COVID-19) terhadap perekonomian Indonesia.

“Beberapa skenario juga telah kita hitung, kita kalkulasi mengenai prediksi dari COVID-19 di negara kita. Indonesia bulan April seperti apa, bulan Mei seperti apa, skenario buruk seperti apa, skenario sedang seperti apa, skenario ringan seperti apa,” kata Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Selasa (24/3/2020).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Jokowi menyamaikan hal tersebut saat menggelar rapat dengan para gubernur, wali kota dan, bupati se-Indonesia. Jokowi memberikan arahan mengenai penanganan penyebaran COVID-19  termasuk dampak yang ditimbulkan. Dalam rapat yang digelar melalui “video conference” juga dikuti oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan para menteri Kabinet Indonesia Maju.

“Dan saya kira kita ingin berada pada skenario yang ringan dan kalau betul-betul sulit dibendung, ya paling tidak kita masuk ke skenario sedang, jangan sampai masuk ke skenario yang paling buruk,” ujar Jokowi.

Dalam skenario itu, pemerintah pusat juga telah menghitung penurunan perekonomian di beberapa provinsi serta daya tahan dan penurunan pendapatan dari setiap provinsi.

“Ini saya berbicara skenario sedang saja, misalnya untuk buruh, kalau skenarionya sedang yang terparah akan berada di Nusa Tenggara Barat. Itu akan ada penurunan pendapatan kurang lebih 25 persen karena hitungan kita di sana bisa mampu bertahan Juni-September,” ungkap Jokowi.

Selanjutnya untuk petani dan nelayan, kalau skenarionya sedang, nanti yang terparah di Kalimantan Barat. “Akan ada penurunan pendapatan sampai 34 persen dengan daya tahan Oktober sampai November,” ujar Jokowi.

Kemudian pedagang mikro, kecil dan menengah dengan skenarionya sedang maka yang terpukul paling berat adalah di Kalimnatan Utara. “Dengan penurunan pendapatan sampai 36 persen dan kemampuan bertahan di Agustus sampai Oktober. Kemudian untuk sopir angkot dan ojek yang paling berat di Sumatera Utara, Ini turunnya sampai 44 persen,” kata Jokowi.

Kemudian Jokowi meminta angka-angka tersebut dikalkulasi secara detail di daerah. “Sehingga persiapan-persiapan bantuan sosial oleh provinsi, oleh kabupaten kota betul-betul bisa disiapkan lewat tadi di depan yang sudah saya sampaikan ‘refocusing’ dan realokasi dari anggaran yang ada,” lanjut Jokowi.

Menurut Jokowi jika masing-masing daerah bekerja secara detail maka Indonesia dapat melalui pandemi COVID-19 dengan baik. “Di lapangan juga kita ikuti, saya meyakini sekarang ini masyarakat sudah mulai bergerak, proovinsi-provinsi juga saya lihat telah melakukan dan bekerja secara baik. Baik dalam dalam melakukan semprotan desinfektan, kemudian menyosialisasikan menjaga jarak yang aman. Saya meyakini skenario paling ringan yang akan muncul,” tegas Jokowi. (rah/berbagai sumber)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *