Tak Akurat, Spanyol Kembalikan Alat Rapid Test Buatan China

Ilustrasi. Alat medis dari China. (Ist)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Pemerintah Spanyol menarik 9.000 kit pengujian virus corona alias Covid-19 buatan China karena ternyata  alat tersebut hanya memiliki tingkat deteksi akurat 30 persen.

Spanyol telah membeli peralatan pengujian cepat yang sangat dibutuhkan ke China untuk mendiagnosis dan mengobati Covid-19, seperti halnya negara-negara lain di Eropa. Pekan ini Spanyol mengumumkan bahwa untuk pengadaan alat tes, masker, sarung tangan dan peralatan pelindung pribadi lainnya menelan biaya Rp 68 miliar lebih.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Kementerian Kesehatan Spanyol pada Kamis (26/3/2020), seperti dilansir dari Guardian menyebutkan bakal mengembalikan kit, tetapi menekankan bahwa mereka tidak beli langsung dari produsen China. Namun dari perusahaan pemasok di Spanyol yang telah membelinya di China dan telah menyediakan dokumen yang diperlukan.

“Tes pertama pada kit pengujian cepat dilakukan secara bersamaan oleh sebuah rumah sakit di Madrid dan Carlos III Health Institute, dan segera setelah ditemukan sensitivitas rendah, mereka ditarik. Pemasok telah dihubungi dan alat tes pengganti akan diberikan,” papar pihak Kementerian Kesehatan Spanyol.

Berdasarkan dokumentasi, sertifikat yang dibagikan oleh kementerian, termasuk deklarasi kesesuaian Uni Eropa (UE) untuk produk tersebut, dibuat oleh Shenzen Bioeasy Biotechnology Company Limited di Provinsi Guandong, China.

“Spanyol sudah mengikuti peraturan UE, yang berarti bahwa jika suatu produk disertifikasi untuk memenuhi standar Eropa, itu dapat dibeli dan dijual di seluruh wilayah persatuan,” jelas pernyataan itu.

Menanggapi pengembalian alat oleh Spanyol karena tidak cukup akurat, perusahaan biotek China yang membuat rapid test kit Covid-19 mengatakan akan menggantikan semua pesanan yang dikirim ke Spanyol.

Seperti dikutip dari South China Morning Post, Shenzhen Bioeasy Biotechnology dalam sebuah pernyataan yang ditujukan kepada Kementerian Kesehatan Spanyol pada Jumat (27/3/2020), menyatakan akan mengirim alat baru untuk memastikan “pasien mendapatkan diagnostik terbaik” dan “memastikan sensitivitas dan spesifisitas alat uji”. “Karena ini adalah alat tes cepat, mengikuti protokol sangat penting,” sebut pihak Shenzhen Bioeasy Biotechnology.

Sementara itu di Indonesia, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) bekerja sama dengan Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI) mengkoordinasi sumbangan 40 ton alat-alat kesehatan dari China untuk pengendalian dan penanganan wabah COVID-19 di Tanah Air.

“Bantuan alkes ini adalah bukti hubungan baik antara kedua negara dan juga wujud kepedulian terhadap wabah COVID-19 yang kita tahu merupakan tantangan semua negara di dunia hari ini,” kata Juru Bicara (Jubir) Menko Marves dan Kemenko Marves Jodi Mahardi di Jakarta, Kamis (26/3/2020). (rah/berbagai sumber)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *