Tiga Kesalahan Jubir Pemerintah

Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk penanganan wabah Virus Corona (Covid-19), Ahmad Yurianto. (Foto: Humas Setkab)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Hariqo*

Saya tulis agar tidak terjadi kesalahan keempat, kelima dan seterusnya. Kegaduhan justru mengganggu kerja Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Berikut tiga kesalahan Jubir Pemerintah terkait corona:

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Pertama, mengibaratkan suster sebagai room boy yang berkerja untuk meraup keuntungan bagi Rumah Sakit (17/3).

Kedua, menyebut boleh mudik asal jaga jarak. Padahal pemerintah sedang menyiapkan kebijakan melarang mudik. (27/3).

Ketiga, menyebut “…. yang miskin melindungi yang kaya agar tidak menularkan penyakitnya,… (27/3).

Yang pertama sudah diakui kesalahan fatal dan minta maaf dengan surat resmi kepada Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Yang kedua dan ketiga diklarifikasi lewat media.

Saya ikuti ajakan di facebook untuk membuat tantangan, oke TANTANGAN DITERIMA.

Mari kita posting kritik untuk perbaikan. Kita posting pendapat ahli yang menyarankan karantina wilayah, karena sudah berdasarkan kajian dan pendapat para ahli lainnya.

Tak perlu panik jika yang bicara ahli. Jangan takut dianggap “statusmu corona terus”, “bikin panik”, selama yang kita posting dan kita sebar adalah pendapat ahli. Toh akun-akun pemerintah juga setiap waktu posting soal corona.

Justru bahaya jika sering becanda saat korban terus berjatuhan. Waspada beda dengan panik.

Yang bikin panik itu mereka yang bicara, “Jangan takut corona, takutlah kepada Tuhan, kemudian membolehkan aktivitas sehari-sehari berjalan”. Yang bikin panik itu pejabat yang meremehkan corona. Yang bikin panik itu para buzzer yang mempolitisir saran ikhlas dari warga.

Sejarah akan mencatat nama-nama mereka yang becanda di awal corona merebak, namun kesempatan untuk menebus kesalahan terbuka luas. “Cepat ambil kebijakan untuk menyelamatkan nyawa manusia Indonesia”, ikuti saran ahli. Abaikan saya yang bukan ahli.

Mari banjiri media sosial dengan hal-hal yang menurut mereka negatif untuk tokoh idolanya, namun positif untuk penanganan corona, positif untuk kepentingan nasional. Usia negara panjang, usia tokoh idola kita terbatas.

Buka juga situs resmi situs resmi covid-19.go.id untuk yang di Jakarta: corona.jakarta.go.id dan daerahmu masing-masing. Pengelola website Tanggap Covid 19 ini juga harus siaga 24 jam meng-update berbagai perkembangan.

Taati semua imbauan seperti tidak keluar rumah, selalu cuci tangan, menjaga jarak, mandi, ganti pakaian jika dari luar, pakai masker, olahraga ringan dan makan minum yang sehat serta jangan lupa selalu berpikiran positif dan berdoa maksimal.

Setop sementara politik, fokus kemanusiaan. Mari #bersamacegahcorona

*Pengamat media sosial dari Komunikonten, penulis buku seni mengelola tim media sosial. (Depok, 28 Maret 2020).

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *