IDI: Asap Rokok Penderita Corona Bisa Jadi Sumber Penularan

Adib Khumaidi. (Ist)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Wakil Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Adib Khumaidi menyebut asap rokok juga bisa menjadi sumber penularan virus Corona atau Covid-19 sehingga harus diwaspadai.

Adib mengatakan orang perokok rentan terinfeksi Covid-19 lantaran keadaan paru-parunya sudah tidak baik. Organ pernafasan perokok  tidak sesehat orang yang tidak merokok. “Jika perokok yang terinfeksi tak mengeluarkan droplet memang tak menjadi masalah,” ujar Adib seperti dikutip dari tribunnews, Selasa (14/4/2020).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Namun, lanjut dia, jika si perokok merokok di suatu ruangan dan asapnya terhirup orang lain dalam suatu ruangan, maka orang lain itu berpotensi terkena virus Corona. “Kedua pada saat kemudian dia merokok dan itu di dalam satu ruangan selama dia tidak droplet sih enggak masalah. Kalau dalam satu ruangan tertutup sehingga asapnya bisa kemana-mana itu bisa juga menjadi sumber penularan ke orang lain,” terangnya.

Selanjutnya Adib menegaskan lagi bahwa asap rokok memang bisa menjadi sumber penularan. Hal itu dapat terjadi apabila dalam suatu ruang tersebut perokok tak menjaga jarak satu meter maka itulah bisa menjadi sumber penularan.

Sementara itu Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada Prof Yayi Suryo Prabandari membantah klaim yang menyebutkan bahwa merokok mampu mencegah seseorang terjangkit Covid-19.

“Klaim yang beredar sangatlah keliru karena kebiasaan merokok itu tidak sehat. Justru merokok menjadikan seseorang menjadi lebih rentan terhadap serangan virus, bakteri, dan penyakit lainnya,” kata Yayi dikutip dari laman UGM di Yogyakarta, Kamis (16/4/2020).

Ia mengatakan menjadi perokok justru dapat menyebabkan seseorang mudah sakit. Tidak hanya rentan terinfeksi COVID-19, tetapi juga penyakit-penyakit lain, seperti kanker, jantung, tekanan darah tinggi, dan diabetes.

Bahkan, Yayi menyebutkan bahwa para perokok memiliki risiko yang lebih besar daripada orang yang tidak merokok untuk tertular virus corona jenis baru itu.

Selain kelompok usia lanjut dan orang-orang dengan penyakit bawaan, para perokok menjadi salah satu kelompok yang berisiko tinggi terinfeksi COVID-19.

Menurut dosen pada Departemen Perilaku, Kesehatan, Lingkungan, dan Kedokteran Sosial FKKMK UGM ini, apabila perokok terinfeksi COVID-19 maka akan memperberat kondisi tubuhnya. Sebab, perokok sudah mempunyai masalah di paru-paru akibat zat-zat kimia yang terisap saat merokok dan saluran nafas perokok berkurang fungsinya akibat aktivitas merokok dalam jangka waktu lama.

“Dalam sebuah penelitian yang telah diterbitkan dalam jurnal internasional menyebutkan bahwa pasien COVID-19 yang merokok dua kali lebih berisiko dan membutuhkan perawatan intensif di ICU, membutuhkan alat bantuan pernafasan, mengalami kematian karena COVID-19,” kata dia. (rah/berbagai sumber)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *