Alhamdulillah, Ventilator Buatan ITB Dibagikan Gratis

Foto Ilustrasi: Reuters
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id-Kabar baik datang dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Dosen Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) dan Kelompok Keahlian Ketenagalistrikan Syarif Hidayat mengembangkan berhasil ventilator portabel CPAP yang dinamai Vent-I.

Ventilator ini tergolong murah karena berbahan dasar dari barang-barang yang mudah ditemukan.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Vent-I adalah alat bantu pernapasan bagi pasien yang masih dapat bernapas sendiri, bukan diperuntukkan bagi pasien ICU,” ujar Manajer Lembaga Pengembangan Pendidikan Salman Jam’ah Halid.

Jam’ah Halid adalah salah satu dosen yang turut serta dalam pengembangan ventilator tersebut. Nantinya, Vent-I akan dibagikan secara gratis ke rumah sakit yang sedang menangani pasien Covid-19.

Syarif mengembangkan Vent-I dengan bantuan konsultasi teknis dari tenaga medis di Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran. Dalam proses pengembangannya mereka melakukan pendanaan publik melalui Rumah Amal Salman.

Vent-I telah dinyatakan lolos pada proses uji produk oleh Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada 21 April 2020. Vent-I dinyatakan lolos uji untuk semua kriteria uji sesuai dengan standard SNI IEC 60601-1:204: Persyaratan Umum Keselamatan Dasar dan Kinerja Esensial dan Rapidly Manufactured CPAP Systems, Document CPAP 001, Specification, MHRA, 2020.

Baca Juga: Ventilator Masjid Salman ITB Siap Diproduksi Masal

“Dengan lolosnya uji produk ini, Vent-I dinyatakan aman digunakan sebagai ventilator non-invasive untuk membantu pasien COVID-19,” kata anggota tim Komunikasi Publik pengembang Vent-I, Hari Tjahjono dikutip dari laman ITB.

Vent-I sudah diproduksi untuk keperluan sosial. Ventilator ini akan dibagikan secara gratis kepada rumah sakit yang membutuhkan, mulai hari ini, Ahad, 26 April 2020. Untuk kebutuhan ini Vent-I akan diproduksi sekitar 300-500 sesuai dengan jumlah donasi yang diterima Rumah Amal Salman.

Selanjutnya, Vent-I akan digunakan pada pasien sesuai indikasi medis. Pemakaiannya akan dikawal oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (Perdatin) di Rumah Sakit yang telah ditunjuk.

Untuk keperluan komersial yang melibatkan transaksi jual beli, saat ini masih dalam proses pengurusan surat izin edar ventilator yang diharapkan akan segera siap dalam beberapa hari ke depan. “Kegiatan ini akan dikelola oleh PT. Rekacipta Inovasi ITB,” ujar Hari.

Sebelumnya, dosen Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung (ITB) Dr Ir Syarif Hidayat mengatakan ventilator yang pembuatannya di Masjid Salman ITB sudah siap untuk diproduksi masal.

“Ventilator sudah selesai diuji oleh Kementerian Kesehatan, dan sudah melalui berbagai jenis pengujian. Ada tiga jenis pengujian yakni uji fungsi kalibrasi, uji keselamatan, dan daya tahan. Alhamdulillah sudah selesai,” ujar Syarif.

Dia menambahkan ventilator yang diberi nama Ventilator Indonesia atau Vent-I tersebut siap untuk siap untuk diproduksi. Untuk tahap awal, produksi yang dilakukan masih skala kecil atau manual.

“Belum untuk diproduksi di pabrik. Saat ini masih menyiapkan tata kerjanya, yang sekarang diproduksi adalah produksi manual,” terang dia.

Syarif yang juga Dewan Pembina Masjid Salman itu menambahkan pihaknya menargetkan dapat memproduksi sebanyak 100 unit hingga Senin (27/4). Proses produksinya melibatkan para mahasiswa, dosen, teknisi, dan akan dibantu siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).(wh/tempo)

 

 

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *