Plus Minus Google Doodle Games, Pilih Baca Quran atau Buang Waktu

Google edisi 29 April 2020, Stay at Home
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id,- Buat orang yang berpuasa, bermain games jelas-jelas hanya membuang waktu. Karena itu lebih baik membaca Alquran sehingga puasanya tidak hanya mendapatkan lapar dan dahaga melainkan mendapatkan keberkahan.

Meski Doodle Games yang dibuat Google itu katanya diperuntukkan buat orang yang terkena PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) alias harus tinggal di rumah agar tidak bosan, tetapi saat ini adalah bulan puasa, dan kebanyakan umat Islam sedang menjalani puasa. Karena itu kehadiran games baru yang mulai bisa dimainkan hari sejak kemarin melalui internet tidak akan mendukung aktivitas Ramadhan di rumah.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Untuk anak-anak, mending kita arahkan anak-anak untuk tadabbur alami lingkungan, belajar menanam, atau permainan yang dapat mempererat hubungan sosial dan mengenal Tuhannya melalui alam,” kata Ustadz Amin Suradilaga, pimpinan Pesantren Miniatur Madinah di Bojonggede, Bogor, Jawa Barat.

Ustadz Amin tidak alergi dengan kehadiran teknologi internet yang memang bisa juga menambah pengetahuan, tetapi karena sifatnya bisa menjadi candu, maka lebih baik anak-anak atau orang tua, memanfaatkan waktu untuk yang lebih produktif. “Bimbing anak mereka bermasyarakat, tidak individual. main internet kan jadi individual,” katanya.

“Contoh di pesantren kami, anak-anak bisa menanam kangkung, cabe dan berkebun. Ini kan latihan langsung di lapangan yang efeknya bukan hanya terhadap pendidikan tetapi juga kesetiakawanan sosial dan mengenal Tuhannya melalui tanaman,” katanya.

Secara teknologi permainan doodle games ini kreatif dan sejauh mengenai pendidikan, ada pula sejarah, bisa jadi positif. Namun karena sifat games internet ini cenderung menjadi candu, sehingga orang tua harus sadar betul bahwa jangan sampai si pemain malah menjadi kecanduan sehingga tugas lainnya terbengkalai.

Sementara itu pakar telematika Roy Suryo menilai apapun gamesnya ada positif dan negatifnya. “Sepanjang yang saya lihat selama ini Google Doodle lumayan menarik dan tidak banyak kontroversinya kok.  Bahkan dulu sempat saya apresiasi saat ‘memeriahkan’ Pemilu 2019 dengan  permainan interaktifnya yang mendorong orang memberikan suaranya di Pemilu tersebut,” kata Roy yang mantan Menpora ini.

“Soal Mudharat-nya ya pasti ada saja kalau game-game semacam itu menimbulkan emosi, ya yang sabar saja mainnya mas. Ha ha ha,” ujar Roy.

Seperti diberitakan, sejak Senin 27 April 2020, game yang dihadirkan Google pada Doodle  adalah sebuah permainan yang pernah populer pada 2017 lalu berjudul Coding. Game tersebut awalnya dibuat untuk memperingati 50 tahun bahasa coding anak-anak. Doodle ini dapat ditemukan ketika pengguna mengakses laman utama Google.

“Selama pandemi Covid-19 melanda dunia, masyarakat dan keluarga pun banyak menghabiskan waktu di rumah. Oleh karena itu, kami kembali menghadirkan seri Doodle berisi game interaktif populer,” tulis Google dalam laman resminya. (fur).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *