Cara Cantik Saudi Menaklukkan Corona

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Pak Guru Wirawan

 

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Sejak awal ditemukannya penderita corona pada warga Saudi, kisaran 26 Februari 2020, langkah-langkah preventif penyebaran corona di Saudi dilaksanakan secara ekstrem dan terukur. Tidak peduli apa komentar orang, Saudi memblokir akses masuk bagi warga asing, sampai penutupan semua masjid kecuali Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Itu pun yang salat di kedua masjid haram itu hanya sebatas ulama, keamanan dan staf masjid.

Kerasnya aturan sosial di Saudi untuk mencegah penyebaran corona, diimbangi dengan tanggung jawab moril pemerintah kepada rakyatnya. Kita lihat bagaimana para warga Saudi di luar negeri diinapkan di hotel bintang lima sampai waktu yang ditentukan.

Lalu sampai Saudi dijemput dan dikawal seperti ayah yang menjemput anaknya penuh dengan kasih sayang. Para pegawai yang dirumahkan gajinya dibantu kerajaan 60 persennya.

Para mahasiswa Universitas Ummul Quro yang tinggal di asrama dipindah ke hotel bintang lima satu orang satu kamar. Semuanya gratis. Para mahasiswa di asrama universitas Islam Madinah dikirim makanannya sehat dan higienis.

Tidak ada warga Saudi yang bikin Twit atau status FB mengeluh kekurangan, tidak ada yang protes masalah tidak boleh jamaah di masjid. Mereka mendengar dan taat. Kalaupun ada yang nekat keluar jam malam, segera ditindak dan dipenjara. Toko nekat buka, didenda dengan jumlah mengerikan. Semuanya demi keselamatan bersama.

Kini mendekati bulan ketiga masa pandemi corona di Saudi, kerajaan membuat langkah paling ekstrem sedunia, yaitu melakukan kesepakatan penanggulangan corona dengan China senilai 995 juta riyal, atau setara Rp 4 triliun.

Angka fantastis hanya untuk satu penyakit saja. Angka segitu meliputi pengetesan semua warga saudi. Ingat, semua warga di saudi. Sehingga nanti dapat terlihat mana yang positif, sehingga jangan kaget beberapa waktu ke depan angka penderita corona positif di Saudi akan membengkak. Namun, membengkaknya ini adalah terukur, karena semua warga lainnya juga dites.

Bandingkan dengan negeri lainnya, yang kelihatannya sedikit, namun bukan karena segitu, di bawah tangan data lebih besar, karena tidak adanya dana dan upaya untuk mengetes semua warganya.

Sehingga nanti setelah semua warga Saudi dipetakan mana yang positif, efektifitas karantina akan semakin manjur. Dan dipastikan tidak ada jamaah umrah dan haji atau yang datang ke Saudi tertular corona dari warga Saudi. Begitu mulianya akhlak mereka, tidak ingin tamunya terkena madharat oleh warganya.

Lalu, kenapa China? Kita tahu China adalah negara pertama yang muncul COVID 19. Dan kini mereka sudah memiliki pengobatan dan penanganan terbaru masalah corona. Apalagi kita juga tahu masalah Uyghur. Saudi bermain cantik di sini.

Bagaimana tidak, China harus memiliki tenaga muslim atau muslimah untuk bisa masuk ke area Makkah dan Madinah. Sebagaimana selama ini banyak kita temui tenaga perawat dari Filipina yang muslim di daerah Makkah dan Madinah. Dengan perolehan dana sebesar itu, Saudi yang ngatur China, bukan sebaliknya.

Ada istilah nothing is free in this world. Kita lihat negara yang di’gratisin’ sama China, mereka manut dengan syarat dari China. Tidak dengan Saudi, China wajib nurut dengan kerajaan Saudi.

Beberapa orang nyinyir dengan peristiwa ini, Saudi kerjasama dengan China. Padahal presiden junjungannya sendiri juga melakukan hal sama. Namun bedanya, Saudi bayarin mahal tuh China. Tidak ada politik balas budi selama ini dalam kerjasama dengan negara asing. Kamu saya bayar mahal, kerjakan dengan baik. Seperti itulah sistem politik Saudi.

Tidak mungkin Saudi mau diatur negara kafir, apalagi kita lihat masalah perang harga minyak. Ketika Saudi minta harga distabilkan sesuai perhitungan Saudi, jangan asal banting harga. Namun hal itu tidak digubris Amerika dan Rusia, apa yang terjadi? Akhirnya Saudi buka harga paling murah sedunia! Udah gulung tikar tuh Amerika dan Rusia masalah minyak.

Kembali ke corona, tidak lama dari kerjasama Saudi dengan China masalah penanganan corona, kementerian haji Saudi membuat twit harapan akan dibukanya Saudi kembali. Angin segar dibukanya haji dan umrah sangat ditunggu kaum muslimin dunia.

Namun kalaupun itu dibuka, Saudi yang selama ini minta ada keterangan sudah mendapat vaksin miningitis, kemungkinan akan minta tambahan keterangan negatif corona hasil swab. Karena mereka sudah menjamin warganya tidak ada yang menderita corona berkeliaran di jalan.

Semoga Allah ta’ala selalu membersihkan Saudi dari segala fitnah dan cibiran para pengekor hawa nafsu. Semoga negeri kita Indonesia bisa memiliki pemimpin seperti Saudi. Aamiin.

 

Allahu musta’an.

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *