Hikmah Pagi: Menggunjing Tak Batalkan Puasa, Tapi Tak Diampuni Allah

Awas Ghibah (dok)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id- Hati-hati menggunjing, apalagi di bulan puasa. Memang tidak membatalkan puasa, kecuali hanya mengurangi pahala. Namun menggunjing tidak Allah ampuni dosanya kecuali yang digunjing memberi maaf.

Rasulullah SAW bersabda:

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Hati-hatilah kalian dari menggunjing, karena dosa menggunjing lebih parah daripada zina. Seseorang yang berzina kemudian bertaubat dengan sungguh-sungguh maka Allah akan mengampuni dosanya, akan tetapi orang yang menggunjing walaupun bertaubat tidak akan Allah ampuni dosanya sampai yang digunjing memaafkannya”.

Berkata Sayyidina Jabir bin Abdullah RA:

“Dahulu di zaman Nabi SAW bau busuk dari pada menggunjing itu dapat tercium oleh hidung karena saking sedikitnya orang yang menggunjing, sedangkan di zaman sekarang telah banyak orang yang hobi menggunjing dan hidung-hidung kita sudah dipenuhi dengan bau busuknya sehingga tidak dapat membedakannya lagi.”

“Sebagaimana seseorang yang masuk ketempat penyamakan kulit binatang, dia tidak akan betah lama-lama di dalamnya karena bau busuk yang luar biasa, akan tetapi tukang samak kulit yang bekerja di situ mereka sudah terbiasa bahkan mereka bisa makan dan minum di tempat busuk itu karena bau busuk itu sudah menjadi samar di penciuman mereka”.

Alquran menyatakan:

“Dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain.” (QS. Al-Hujurat: 12) Begitu juga naminah (adu domba), mencela, mencaci, dan berdusta. Semua itu tidak membatalkan puasa. Namun semuanya adalah maksiat yang wajib dijauhi dan ditinggalkan bagi orang berpuasa dan selainnya.

Maksiat-maksiat itu mencederai nilai puasa dan mengurangi pahalanya berdasarkan sabda Nabi shallallahu ’alaihi wasallam:

من لم يدع قول الزور والعمل به والجهل، فليس لله حاجة في أن يدع طعامه وشراب

“Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dusta, melakukan kedustaan serta berbuat usil, maka Allah Ta’ala tidak butuh ia meninggalkan makannya dan minumnya” (HR. Bukhari)

dan sabda Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam,

الصيام جنة، فإذا كان يوم صوم أحدكم فلا يرفث ولا يصخب فإن سابه أحد أو قاتله فليقل إني صائم

“Puasa itu perisai, jika seseorang di antara kalian berpuasa, janganlah berkata keji dan janganlah berkelahi, dan jika seseorang mencelanya atau memusuhinya maka katkanlah aku sedang berpuasa.” (Muttafaqun ‘alaihi)

Wallahu a’lam (dbs/fur).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *