Islam di Jerman Digencet Malah Melesat

Muslim Jerman berunjuk rasa (dok)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id,- Pada suatu hari di bulan Maret 2018, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Jerman yang baru Horst Seehofer menyatakan Islam tidak punya tempat di Jerman dan ia akan menyiapkan kebijakan imigrasi yang tegas. Pernyataan itu diduga keluar karena tekanan yang makin kuat dari kubu sayap kanan jauh.

Pernyataan Seehofer itu memicu perdebatan setelah pada 2010 mantan Presiden Jerman Christian Wulff menyatakan Islam merupakan bagian dari Jerman. ”Tapi, Muslim yang tinggal di sini adalah bagian dari Jerman,” kata Seehofer.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Seehofer mengatakan, orang-orang Jerman tidak boleh melupakan tradisi dan kebiasaannya di mana unsur Kristen ada di dalamnya.

”Pesan saya adalah, Muslim harus hidup bersama kita, bukan bersisian atau bertentangan,” kata Seehofer.

Islam di Jerman berkembang pesat dalam dua dekade terakhir. Saat ini, Islam menjadi agama terbesar kedua di negara tersebut dengan jumlah penganut mencapai 4,7 juta orang atau sekitar 5,7 persen dari total populasi Jerman yang sebesar 83 juta jiwa.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Kementerian Dalam Negeri Jerman, Muslim Suni menjadi yang terbesar dengan persentase sebesar 74,1 persen, disusul Alevi (12,7 persen), Syiah (7,1 persen), Ahmadiyah (1,7 persen), dan aliran lain-lain (4,4 persen)

“Keberadaan Islam di sini menjadi penting karena sebenarnya hampir setengah dari populasi (penduduk Jerman) tidak religius,” ujar pakar Islam di Jerman, Susanne Kaiser, di Berlin, Senin (9/7).

Sementara, Kristen masih menjadi agama mayoritas negara yang dipimpin Kanselir Angela Merkel tersebut dengan jumlah penganut sebesar 47 juta (58 persen), disusul Islam (4,7 juta), Buddha (270 ribu), Yahudi (120 ribu), dan Hindu (100 ribu). Sementara lainnya, sebesar 28 juta penduduk atau 35 persen mengaku tidak beragama.

Islam sudah muncul di Jerman sejak 1945. Akan tetapi, saat itu Islam masih menjadi agama yang tidak terlalu banyak penganutnya dengan jumlah sebanyak 6.000 orang. Sejak 1970- an, jumlah penduduk Muslim di negara tersebut secara bertahap terus meningkat mulai dari 1,2 juta orang (1976) hingga mencapai 4,5 juta orang (2015).

Makin besarnya jumlah Muslim di Jerman ternyata menimbulkan masalah baru bagi masyarakat di negara tersebut. Saat ini, isu mengenai Islam menjadi hal yang sering diwacanakan di kalangan masyarakat Jerman. “Awal dari semuanya adalah serangan teror 9/11 di Amerika Serikat, meskipun itu juga bisa menjadi perdebatan,” kata perempuan yang berprofesi sebagai jurnalis dan penulis buku itu.

Namun semua itu lambat laun akan terbukti bahwa Islam atau ummat Islam bukanlah teroris dan Islam akan menjadi agama yang dicari. Meski digencet, faktanya Islam justru melesat. (dbs/fur).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *