Kadin: Jumlah PHK 10 Juta Orang, Pengusaha Cuma Bertahan 2 Bulan

Suryani Motik. (Foto: Rmol)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) bidang UMKM, Suryani Motik menyebut jumlah orang yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) mencapai 10 juta orang lebih akibat terdampak pandemi Corona atau Covid-19.

Selain jumlah korban PHK sangat besar, menurut Suryani, kalangan pengusaha diperkirakan hanya mampu bertahan 2 bulan ke depan terkait dengan pasokan impor yang tersendat lantaran adanya wabah Corona. “Saat ini kebanyakan industri pasokannya diimpor dari luar negeri dan upaya antisipasi penyebaran itu sangat mempengaruhi,” ujar Suryani seperti dikutip dari Bisnis, Sabtu (2/5/2020).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Suryani mengingatkan sudah saatnya masalah pandemi ini dijadikan pelajaran untuk memperkuat rantai pasok dalam negeri sehingga ketergantungan terhadap impor dapat berkurang. Sebab, dengan kondisi buruk yang terjadi saat ini nafas usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) semakin sangat berat.

“Rata-rata pengusaha kita paling top 2-3 bulan arus kasnya. Kalau ini sudah berjalan 1,5 bulan mungkin rata-rata usianya bertahan 2 bulan lagi, kalau UMKM yang hidupnya harian dan mingguan banyak yang sudah collapse,” ungkap Suryani.

Akibatnya, kata Suryani, banyak PHK yang terjadi. Namun berdasarkan data saat ini baru 2-3 juta pekerja yang terkena PHK, padahal menurut Suryani realita di lapangan jauh lebih banyak dari itu.

Menurut perhitungan pihaknya, PHK sudah terjadi pada lebih dari 10 juta orang. “Kalau di hotel dan restoran memperkerjakan tenaga kerja hingga 15 juta, UMKM ada 61 juta kalau rata-rata 1-2 orang berapa coba yang terkena PHK,” ujar Suryani.

Selanjutnya dia mencontohkan, industri makanan dan minuman cukup terpukul kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Selain itu, sistem pembayaran ikut terdampak karena pasarnya tidak ada. Transaksi elektronik seperti Gopay, OVO, dan LinkAja sudah pasti menurun.

Semantara, terkendalanya industri penerbangan ikut berdampak pada sektor lainnya, seperti UMKM perikanan yang tak bisa mengekspor produknya atau mengirim ke daerah lain. “Jadi memang kelihatannya cara berpikirnya semua jalan masing-masing, misal kalau industri UMKM tidak ditolong, kalau industri lainnya seperti perikanan tidak ditolong, lay off akan semakin banyak sekali,” jelas dia.

Adapun Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sebelumnya menyebut ada 1,7 juta orang yang mengalami PHK dan dirumahkan sepanjang pandemi Covid-19 di Indonesia.“Tadi direkonsiliasi data ketengakerjaan. Jumlah tenaga kerja yang di-PHK 375 ribu, total yang dirumahkan 1,4 juta orang jadi 1,7 juta secara total,” kata Airlangga di Jakarta, Kamis (30/4/2020).

Jumlah tersebut masih ditambah dengan 314.833 orang pekerja sektor informal yang juga terdampak COVID-19. “Data ini adalah data yang telah dipusatkan oleh Kementerian Tenaga Kerja untuk diverifikasi, selain dengan Kemenaker juga terkait dengan BPJS Ketenagakerjaan,” ungkap Airlangga. (rah/berbagai sumber)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *