Hikmah Pagi: Belajar dari Lalat dan Lebah

Ilustrasi
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



HAJINEWS.ID- Lebah dan lalat sama-sama spesies serangga. Namun, lebah memiliki banyak keistimewaan yang tidak dimiliki lalat. Apakah berbagai keistimewaan itu? Bagaimana lebah bisa memilikinya? Sebaliknya mengapa lalat tidak memilikinya?

Lebah mempunyai karakter pribadi yang baik. Selain itu kehidupan sosialnyajuga baik. Sebaliknya, karakter pribadi lalat buruk. Kehidupan sosialnya juga buruk.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Mengapa lebah cepat menemukan bunga, dan mengapa lalat cepat menemukan kotoran….?

Mata lebah fokus hanya untuk menemukan bunga, mata lalat fokus hanya untuk menemukan kotoran.

Mengapa……?

Di dalam pikiran lebah hanyalah sari bunga, tidak ada yang lain, sedangkan di dalam pikiran lalat hanyalah kotoran saja, tidak ada yang lain.

Maka, susah bagi lebah untuk menemukan kotoran, tapi mudah dan cepat bagi lebah untuk menemukan bunga di manapun.

Sebaliknya, susah bagi lalat untuk menemukan bunga, tapi mudah dan cepat bagi lalat untuk menemukan kotoran di manapun.

Apa hasil akhirnya….? Lebah kaya akan madu yang sangat bermanfaat, sedangkan lalat kaya akan kuman penyakit.

Apa hikmah yang bisa kita ambil dari dua makhluk ciptaan Allah ini?

Ternyata apa yang kita pikirkan akan menghasilkan apa yang kita lihat dan apa yang kita lihat akan menghasilkan apa yang kita peroleh.

Kalau hati dan pikiran selalu negatif, sudah pasti apa saja yang kita lihat akan selalu menjadi negatif dan hasil akhirnya adalah sebuah kehidupan negatif yang penuh permasalahan.

Kalau hati dan pikiran selalu positif, pasti apa saja yang kita lihat akan selalu menjadi positif dan hasil akhirnya adalah kehidupan positif yang penuh kebahagiaan.

Pilihan ada di tangan kita sendiri. “Perkataan yang menyenangkan adalah ibarat seperti sarang madu, manis dan memberi manfaat untuk semua”.

“Jadilah kita semua orang orang yang menghasilkan “madu” yang memberi manfaat untuk orang banyak”.

Jadilah orang yang paling baik bukan yang paling hebat karena orang yang hebat berpotensi untuk menjadi orang yang egois

Mari bersemangat berbuat kebaikan untuk orang lain..

Hikmah lain:

Allah ta’ala berfirman,

وَأَوْحَى رَبُّكَ إِلَى النَّحْلِ أَنِ اتَّخِذِي مِنَ الْجِبَالِ بُيُوتًا وَمِنَ الشَّجَرِ وَمِمَّا يَعْرِشُونَ . ثُمَّ كُلِي مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ فَاسْلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلًا يَخْرُجُ مِنْ بُطُونِهَا شَرَابٌ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَاءٌ لِلنَّاسِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَةً لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

Artinya: “Rabbmu mewahyukan (mengilhamkan) kepada lebah, “Buatlah sarang di gunung-gunung, di pohon-pohon dan di tempat-tempat yang dibikin manusia. Kemudian makanlah dari segala (macam) buah-buahan. Lalu tempuhlah jalan Rabb-mu yang telah dimudahkan (bagimu)”. Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang berwarna-warni. Di dalamnya ada obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sungguh pada hal itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berpikir”. QS. An-Nahl (16): 68-69.

Secara pribadi, lebah memiliki karakter baik. Sebab dia hanya makan yang baik-baik dan menghasilkan yang baik-baik pula. Secara sosial pun, lebah hidup bermasyarakat dengan sangat baik. Memiliki pemimpin yang dipatuhi. Saling bekerjasama antara lebah pekerja dengan lebah penjaga. Semua bekerja dalam sistem yang sangat rapi.

Bandingkan dengan kepribadian lalat. Dia gemar mengganggu dan mencuri makanan. Allah ta’ala menceritakan,

وَإِنْ يَسْلُبْهُمُ الذُّبَابُ شَيْئًا لَا يَسْتَنْقِذُوهُ مِنْهُ

Artinya: “Jika lalat merampas sesuatu dari mereka (manusia), mereka tidak akan dapat merebutnya kembali”. QS. Al-Hajj (23): 73.

Ditambah lagi yang dipindahkan oleh lalat pun adalah virus penyakit yang merugikan. Inilah karakter pribadi lalat. Secara sosial, lalat tidak hidup bermasyarakat. Justru hidup sendiri-sendiri dan tidak teratur.

Nah, silahkan memilih, akan mengikuti wahyu Allah atau mengabaikannya? Siapapun yang mengikuti wahyu-Nya, maka pribadi dan sosialnya akan baik. Contohnya lebah. Sebaliknya, siapapun yang meninggalkan wahyu Allah, maka pribadi dan sosialnya akan buruk. Seperti lalat.

Jangan heran, bila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

وَالَّذِي نَفْسُ ‏ ‏مُحَمَّدٍ ‏ ‏بِيَدِهِ، إِنَّ مَثَلَ الْمُؤْمِنِ ‏ ‏لَكَمَثَلِ النَّحْلَةِ، أَكَلَتْ طَيِّبًا، وَوَضَعَتْ طَيِّبًا، وَوَقَعَتْ فَلَمْ تَكْسِر ولم تُفْسِد“.

“Demi Allah, sesungguhnya perumpamaan mukmin itu seperti lebah. Yang dia makan adalah yang baik-baik. Yang dia keluarkan juga yang baik-baik. Bila hinggap di sesuatu, maka ia tidak mematahkan atau merusaknya”. HR. Ahmad dan dinilai sahih oleh al-Hakim.

Silakan dishare. Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.

(sumber: gwa/dbs/fur).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *