Belajar Bijak: Siapa Orang yang Anda Temui Pertama setelah Pandemi?

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Hamdan Juhannis

Rektor UIN Alauddin Makassar

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

 

Siapa orang pertama yang anda ingin temui setelah Pandemi berakhir? Aktifitas apa yang pertama anda mau lakukan setelah wabah ini pergi? Pertanyaan ini mungkin membuat kita termenung, bukan semata karena kita susah menentukan jawabannya, tapi pandemi ini merubah banyak hal dalam hidup kita.

Pandemi membuat ritual mudik lebaran berhenti. Mudik itu ‘wajib’ dalam tradisi lebaran pada masyarakat rural. Tapi pandemi merubah hukum itu. Pandemi mengubah cara kita menemui orang tercinta dalam hidup ini.

Pandemi akan mengisahkan cerita buat generasi berikutnya bahwa ada masa lebaran suasananya lain daripada yang lain. Bukan hanya tidak mudik, orang tidak keluar merayakannya. Seorang ibu kehilangan asa menunggu kepulangan puteranya karena aturan masa pandemi. Itu pasti menjadi cerita karena uniknya, belum pernah terjadi sebelumnya.

Seorang anak kecil yang sudah mulai menyimpan ingatan suatu waktu akan berbicara, ada masa panjang dalam hidupnya tidak bisa pergi di wahana permainan untuk mandi bola. Dia pasti akan menceritakannya karena mandi bola adalah rutinitas terpentingnya pada setiap weekend.

Seorang Anak Baru Gede gaul pasti akan bercerita suatu waktu pada generasi belakangan bahwa ada masa dia tidak pergi ke Mal selama berbulan. Dia pasti akan bercerita karena mal adalah tempat paling sering dituju dalam meramaikan kehidupan mereka.

Seorang Mubaligh populer akan berbicara pada generasi berikutnya yang ditemuinya bahwa ada masa selama berbulan, tidak pernah keluar untuk ceramah, khutbah, taushiah, ta’ziyah, kultum, atau semacamnya.

Pasti akan menjadi ceritanya, karena nafas masyarakat agama ada pada pencerahan spiritual. Seorang penggali kubur akan bercerita bahwa ada masa, penguburan orang mati dilakukan dengan keheningan tanpa orang banyak. Dia pasti akan bercerita karena penguburan adalah ritual hiruk pikuk kesedihan untuk penghormatan terakhir kepada yang meninggal.

Jadi kembali ke pertanyaan semula, siapa orang pertama yang akan saya temui setelah pandemi ini? Tetap keluarga kecil saya di rumah sekarang, sambil mengajak mereka berdiri di pintu rumah, sama-sama menghirup udara segar sebagai perayaan kemerdekaan bernafas.

Pandemi mengungkung secara fisik, tapi membebaskan secara psikis untuk mengenang begitu banyak hal. Kitapun akan menjadi generasi yang mengalami hidup biasa dalam ketidakbiasaan. (*)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *