Hikmah Siang: Orang yang Merugi di Bulan Ramadhan

Ilustrasi
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



HAJINEWS.ID- Telah diketahui bahwa bulan Ramadhan adalah bulan agung, musim berkah, dibukanya pintu-pintu surga, ditutupnya pintu-pintu neraka dan setan-setan dibelenggu. Banyak pahala bagi orang yang mau melaksanakan ketaatan seperti baca Quran dan memahami maknanya, salat malam, tasbih dan istighfar. Merekalah orang-orang yang menang dan beruntung.

Namun, di sana ada golongan manusia yang sebaliknya, menyia-nyiakan waktu-waktu mereka untuk sekadar ngobrol, ghibah, namimah, akhlak yang buruk dan bermalas-malasan dari ketaatan. Merekalah orang-orang yang merugi di bulan yang agung ini.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Di antara orang-orang yang merugi di bulan Ramadhan adalah :

1. Mereka yang berpuasa tidak dengan iman dan ihtisab. Mereka berpuasa karena riya’ atau hanya mengikuti kebiasaan. Dari Abu Hurairah ra berkata : Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

من صام رمضان إيماناً واحتساباً غفر له ما تقدم من ذنبه

“Barangsiapa yang berpuasa karena Iman dan Ihtisaban maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Al-Bukhari no. 38)

Mafhum mukhalafah dari hadis ini bahwa siapa yang berpuasa bukan karena iman dan ihtisab maka tidak diampuni dosa-dosanya yang lalu. Jika seseorang tidak diampuni lantaran bulan Ramadhan, kapan dia akan diampuni?

2. Mereka yang meninggalkan salat malam karena malas dan merasa berat untuk menjalankan ketaatan. Mereka menyia-nyiakan kesempatan untuk diampuni dosa-dosanya di bulan Ramadhan. Bagaimana tidak, mereka menyia-nyiakan waktu-waktu yang paling afdhol? Jika mereka tidak memanfaatkan waktunya di bulan Ramadhan, maka kapan lagi ada musim kebaikan dan dilipatkannya derajat.

3. Mereka yang senantiasa berakhlak buruk. Puasa mereka tidak mencegahnya dari melakukan hal-hal yang diharamkan. Dari Abu Hurairah ra : dari Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

من لم يدع قول الزور والعمل به والجهل فليس لله حاجة في أن يدع طعامه وشرابه

“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengerjakannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.” (HR. al-Bukhari no. 5710)

4. Mereka yang menyia-nyiakan waktu-waktu bulan mulia ini untuk tidur dan kelalaian, berleha-leha, mendengarkan musik, menonton yang dimurkai Rabb pemilik langit dan bumi. Merekalah yang rugi di bulan Ramadhan. Dari Abu Hurairah ra berkata : bersabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam:

رب صائم حظه من صيامه الجوع والعطش، ورب قائم حظه من قيامه السهر

“Betapa banyak orang yang berpuasa hanya mendapatkan haus dan lapar, dan betapa banyak orang yang sholat malam hanya begadang saja.” (HR. Ahmad no. 8843)

Bukankah seluruh amalan itu hanya akan ditimbang jika diketahui. Allah berfirman :

وَلاَ تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْؤُولاً

“Janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak tahu. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati akan dimintai pertanggung-jawaban.” (QS. Al-Isra : 36)

أَلَمْ يَعْلَمْ بِأَنَّ اللَّهَ يَرَى

“Tidakkah dia mengetahui bahwa Allah melihat segala perbuatannya.” (QS. Al-Alaq : 14)

5. Mereka yang menyia-nyiakan salat dan enggan berjamaah di masjid. Mereka juga orang-orang yang merugi di bulan Ramadhan. Allah berfirman :

فَخَلَفَ مِن بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلَاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا

“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang buruk) yang menyia-nyiakan sholat dan menuruti hawa nafsu. Mereka kelak akan menemui kesesatan.” (QS. Maryam : 59)

6. Mereka yang merusak puasanya dengan sengaja membuatnya batal seperti jima’, makan dan minum, istimna’, atau perusak pahala puasa seperti dusta, ghibah, namimah, hasad, mengejek, menghina, berkata kotor, tabarruj dan sebagainya. Itu semua disebabkan lemahnya iman dan kurang dekatnya kepada Allah.

7. Mereka yang bersemangat di awal Ramadhan, berniat taubat dan istiqomah, kemudian berhenti karena lemah semangat, lalu berpaling dari niatnya itu dan hilang tak berbekas, serta mulai membiasakan senda gurau dan sia-sia.

8. Mereka yang meninggalkan Alquran di bulan Ramadhan, tidak membacanya, tidak mempelajari maknanya, tidak merenungi maknanya. Allah berfirman :

أَفَلا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا

“Apakah mereka tidak memperhatikan Alquran atau hati mereka terkunci?” (QS. Muhammad : 24)

9. Mereka yang kikir dengan hartanya untuk infak di jalan Allah, tidak memberikan makanan pada yang lapar, tidak memberikan buka yang puasa, tidak memberikan pakaian orang yang tidak punya pakaian, tidak ikut beramal baik. Allah berfirman :

هَاأَنتُمْ هَؤُلَاء تُدْعَوْنَ لِتُنفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَمِنكُم مَّن يَبْخَلُ وَمَن يَبْخَلْ فَإِنَّمَا يَبْخَلُ عَن نَّفْسِهِ وَاللَّهُ الْغَنِيُّ وَأَنتُمُ الْفُقَرَاء

“Ingatlah, kamu ini orang-orang yang diajak untuk menafkahkan (hartamu) di jalan Allah. Maka diantara kamu ada yang kikir, dan siapa yang kikir sesungguhnya dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri. Dan Allah lah yang Maha Kaya sedangkan kamu lah orang-orang yang berharap (kepada-Nya). Jika kamu berpaling niscaya Dia akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain, dan mereka tidak akan seperti kamu.” (QS. Muhammad : 38)

Mereka lah kaum yang merugi disebabkan mereka tidak memanfaatkan waktu-waktu mereka dan tidak bersegera kepada ridha Allah. Semua itu dilarang, hendaknya mereka sadar bahwa kelalaian mereka terhadap waktu akan dimintai pertanggung-jawaban. Dari Abu Hurairah ra : dari Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

ما جلس قوم مجلساً لم يذكروا الله فيه، ولم يصلوا على نبيهم؛ إلا كان عليهم ترة، فإن شاء عذبهم، وإن شاء غفر لهم

“Tidaklah suatu kaum bermajelis yang tidak disebut nama Allah di dalamnya dan tidak bersholawat atas Nabi, kecuali penyesalan atas mereka. Jika Dia berkehendak, Dia pasti menyiksanya. Jika Dia berkehendak, Dia mengampuninya.” (HR. at-Tirmidzi no. 3380)

Betapa banyak manusia terlewatkan dengan kesempatan ini. Maka hendaklah kita berdoa kepada Allah SWT agar amal-amal kita di bulan Ramadhan diterima oleh Allah. Bertakwalah kepada Allah dan jangan menyia-nyiakannya untuk hal-hal yang tidak bermanfaat.

Diterjemah dari artikel berjudul Al Khosiruna fi Romadhon

(*)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *