Memelihara Keimanan dan Ketakwaan Diri

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh : Drs. H. Supandi M.Si M.Pd
Pengurus IPHI Kab. Kuningan Jawa Barat

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah wasyukurilah hari ini tidak terasa rasanya baru kemarin kita melaksanakan makan sahur pertama, dan kini hari puasa terus berlalu, semoga tahun depan kita masih bertemu lagi – mudahan kita selalu ada lindungan Allah SWT semoga kita tetap istiqomah dalam kebaikan dan ketaatan kepadaNya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Saudaraku yang dirahmati Allah. Sebagai muslim dan mukmin, tentu kita meyakini bahwa kehidupan di dunia adalah sementara dan menjadi ujian dari Allah SWT, dan keberhasilan kita dalam ujian tersebut akan menghantarkan kepada kehidupan yang bahagia dan kekal abadi di akhirat kelak. Kehidupan bahagia tersebut tentu diperoleh dengan memperbanyak amal sholeh.

Allah SWT menegaskan dalam firmanNya :

Artinya : “Yang menjadikan kematian dan kehidupan supaya Dia menguji kamu, siapakah diantara kamu yang lebih baik amalnya.” (QS. Al Mulk : 2)

Sedangkan mereka yang tidak berhasil dalam ujian atau tidak beramal sholeh dan membangkang terhadap perintah Allah akan mendapat murka Allah SWT dan neraka menjadi tempat yang disiapkan nanti.

Saudaraku yang dirahmati Allah. Nilai ujian di dalam kehidupan dunia sering kita jumpai dan rasakan setiap waktu dalam keseharian kita. Menjalani ujian kehidupan dunia bukanlah perkara mudah, namun rintangan dan godaan yang datang tentu sangat dahsyat, karena syetan dengan berbagai cara telah menobatkan dirinya musuh manusia yang akan menggoda dari segala arah dan cara, dan ia (setan) berharap manusia tergelincir menjauhi Allah SWT dan menjadi teman dan sekutunya dalam kemaksiatan.

Saudaraku yang dirahmati Allah. Kehidupan dunia terkadang kelihatan terlampau indah hingga kerap mengecoh pandangan, menyilaukan mata yang mencintai harta, kenikmatan sesaat, mengumpulkan harta dengan berbagai cara dan gemerlapnya kehidupan yang kita lihat di dunia ini yang terjadi di lingkungan sekitar kita ini hanya menipu orang – orang yang lupa. Kecenderungan manusia untuk turut serta mengikuti pengaruh lingkungan di atas adalah salah satu potensi masuknya godaan syetan.

Saudaraku yang dirahmati Allah. Ketika kita melihat bahwa sesuatu kemaksiatan apapun jenis maksiat dan pembangkangan terhadap perintah Allah, dianggap biasa dan lumrah maka itu adalah godaan yang menjadi bagian dari ujian keimanan dan ketaqwaan.

Firman Allah SWT

Artinya : “Katakanlah bahwasanya kehidupan dunia hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan” (QS. Al Hadid : 20)

Saudaraku yang dirahmati Allah. Untuk itu menjaga keimanan harus kita lakukan secara terus menerus tanpa henti, yaitu sampai dengan waktu ujian telah berakhir. Para ulama terdahulu memberikan nasehat tentang bagaimana menjaga keimanan di dalam diri terutama dari godaan yang berasal dari fenomena kehidupan bermasyarakat yang menganggap kemaksiatan sebagai hal biasa dan lumrah dilakukan. Nasehat tersebut berupa dua hal, yaitu :

Pertama, kita senantiasa muraqabah, yaitu merasa diri diawasi Allah SWT, dan memahami bahwa Allah SWT lebih utama untuk diikuti dan Rasulullah SAW lebih berhak untuk diteladani. Di samping itu, disertai dengan menanamkan keyakinan bahwa Allah hanya akan membalas amal usaha seseorang.

Allah berfirman :

Artinya : “Seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain” (QS. Al Isra : 15)

Kedua, meneladani kesolehan, menjadikan kesolehah seseorang sebagai teladan adalah senantiasa melihat hal – hal baik dari orang lain untuk diikuti dan diterapkan, peneladanan bukanlah mengikuti seseorang secara mutlak, karena hakikat manusia tetap memiliki hal – hal yang kurang sempurna untuk dijadikan teladan.

Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah kalian menjadi orang yang tidak berpendirian, jika manusia berbuat baik, maka kamipun berbuat baik, jika mereka berbuat buruk, kamipun berbuat buruk. Akan tetapi, jadilah orang yang teguh, jika mereka berbuat baik, berbuatlah kebaikan, jika mereka berbuat jahat, maka janganlah kalian saling menzalimi.” (HR. Turmudzi)

Allah SWT berfirman :

Artinya : “Hai orang – orang yang beriman, jagalah dirimu ; tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudharat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk” (QS. Al Maidah : 105)

Saudaraku yang dirahmati Allah. Demikianlah semoga Allah SWT selalu membimbing kita dengan hidayah-Nya, sehingga keimanan dan ketaqwaan diri kita dapat terpelihara.

Wallahualam bi shawab

(fur)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *