Daftar Donatur Palestina
Dia Dulunya…
Oleh : Ustadz Umar Faqihuddin spdi
Berhati-hatilah diri dari menjadi pencatat. Pencatat akan kekurangan orang lain yang begitu ketat. Tidak mengikutinya setiap saat.
Namun akan keburukannya selalu mengingat. Dan dengan data itu ia melihat. Padahal boleh jadi sudah bertaubat. Dan menjadi sosok manfaat.
Dia dulunya penjahat. Dia dulunya orang sesat. Perbuatanya bejat. Dulunya sosok yang tidak taat. Bahkan dia dulunya sampah di masyarakat.
Data lama yang sekarang tidak akurat. Tapi selalu di unggah disetiap pembicaraan secara nekat. Dalam keburukan orang lain pun ia berkutat.
Bila amal sesuai niat. Sementara niat, amalan hati yang tidak kasat. Bagaimana mungkin kita menghitung sebagai amal sebatas yang di perbuat ?!
Ramadhan nyaris lewat. Membawa ampunan yang hebat. Juga kebaikan yang berkali lipat. Agar hamba Allah bertaubat. Kembali dari maksiat.
Tak hanya dari seluruh dosa terbabat. Tapi sebagai yang terbebas dari api neraka tercatat. Memasuki syawal sebenar arti, kebaikannya meningkat.
Lukmanul Hakiem memberikan nasehat. Yang membuatnya menjadi sosok hebat. Disetiap zaman kisahnya hikmahnya diangkat.
“Hendaklah kebaikan orang lain dirawat. Kebaikan diri dilipat. Kekurangan orang lain dibuat lewat.Kekurangan diri di ingat”.
Mematahkan kaki meja orang lain, tak serta merta membuat kaki meja kita menjadi kuat. Jangan sampai sedikit kebaikan kita, dengannya ambyar terlumat.
Semoga bermanfaat..!!
