Dukung JK, Epidemiolog: Herd Immunity Tak Bisa Atasi Corona

Orang Terkaya di RI Didominasi oleh Non-Muslim
Jusuf Kalla. (Foto/net)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id –  Pernyataan epidemiolog dari Universitas Griffith, Dicky Budiman bahwa kekebalan kelompok atau herd immunity tak diperbolehkan untuk mengatasi pandemi, termasuk pandemi virus Corona baru atau Covid-19, mendukung peringatan Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), Jusuf Kalla (JK) agar pemerintah tak menempuh cara herd immunity.

Dicky juga menyatakan herd immunity juga tidak pernah dianjurkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). “(Herd immunity) tidak diperbolehkan dan dalam sejarahnya tidak pernah juga dianjurkan secara formal oleh Badan Kesehatan Dunia,” kata Dicky seperti dikutip dari CNNIndonesia.com, Rabu (20/5/2020).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Serupa dengan peringatan JK bahwa herd immunity bakal menimbulkan banyak korban di Indonesia., Dicky juga menegaskan penerapan herd immunity bisa menimbulkan dampak yang mengerikan. “Ribuan bahkan jutaan orang akan meninggal jika herd immunity diterapkan, termasuk tidak mengikuti saran ahli pandemi,” tegas Dicky.

Selanjutnya Dicky menerangkan meningkatnya angka kematian akibat herd immunity karena virus leluasa menginfeksi kelompok berisiko tinggi atau rawan di masyarakat. Contohnya seperti lansia hingga orang dengan penyakit berat seperti kanker. “Penerapan herd immunity cenderung berakibat meningkatnya angka kematian,” jelas Dicky.

Adapun sebelumnya Wakil Kepala LBM Eijkman David Handojo Muljono menyebutkan herd immunity yang nyata sulit terjadi jika virus SARS-CoV-2 mengalami mutasi. Selain itu, herd immunity terjadi ketika sudah banyak yang meninggal.

“Secara epidemiologi, (kasus) akan turun kalau sudah terjadi herd immunity, tetapi berarti yang meninggal sudah banyak sekali. Dan kemungkinan bisa sulit terjadi herd immunity yang real kalau virus mutasi,” kata David.

Rencana penerapan herd immunity untuk melawan wabah Corona di Tanah Air dinilai Jusuf Kalla tidaklah tepat. JK mempertanyakan, siapa yang akan bertanggung jawab jika herd immunity ini dijalankan, dan banyak memakan korban jiwa.

“Ya herd immunity itu kan namanya pembiaran masyarakat apa adanya, ya mati mati lah, kemudian terjadilah imunitas komunitas terbatas. Nah apa kita mau membiarkan masyarakat seperti itu? Ini taruhannya jiwa banyak , jadi siapa yang mau tanggung jawab dunia akhirat?,” kata JK.

Sementara itu baru-baru ini Direktur Eksekutif Program Darurat WHO, Dr Mike Ryan mengeluarkan pernyataan tegas terkait kekebalan kawanan atau herd immunity yang diyakini menjadi harapan dapat menghambat virus corona.

“Manusia bukan kawanan ternak, dengan demikian, konsep kekebalan kelompok umumnya dicadangkan untuk menghitung berapa banyak orang yang perlu divaksinasi serta populasi untuk menghasilkan efek tersebut,” kata Ryan yang dikutip Independent.(rah/berbagai sumber)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *