Eijkman: Indonesia Masih Belum Siap Hadapi New Normal

Foto: MI
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman buka suara perihal rencana pemerintah yang akan menerapkan kehidupan normal baru atau a new normal di tengah pandemi covid-19 saat ini.

Peneliti postdoctoral LBM Eijkman, Pradiptajati Kusuma mengatakan, di beberapa negara pelonggaran restriksi sosial diberlakukan karena jumlah kasus di negara mereka sudah berada di single digit setiap harinya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Seperti diketahui, beberapa negara seperti Korea Selatan, Jerman, dan Singapura akan menerapkan new normal pada 1 Juni 2020 mendatang.

“Singapura saat ini kasus komunitas sudah di bawah 10 atau maksimal belasan per harinya. Ini mungkin karena sangat dibantu dengan kedisiplinan masyarakatnya dan ketegasan sanksi dari pemerintahnya,” kata Pradiptajati kepada CNBC Indonesia, Rabu (27/5).

Sementara di Indonesia, menurut Pradiptajati penularan pasien kasus positif covid-19 di Indonesia masih terbilang cukup tinggi. Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mencatat hingga Selasa (26/5), jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 mencapai 23.165 orang. Jumlah tersebut bertambah 415 orang dibandingkan dengan sehari sebelumnya.

Indonesia menurut Pradiptajati bisa meniru Jerman yang melakukan secara bertahap pelonggaran lockdown. Jerman mulai melakukan pelonggaran lockdown saat jumlah kasus positif di negaranya mencapai 400 orang per hari. Setelah melewati peak yang mencapai 6.000 kasus per harinya.

“Jadi memang sudah menurun, meski ekornya belum ketahuan di mana. Sedangkan di Indonesia karena angka pemeriksaan sedikit, jadi peak-nya belum ketahuan,” ujarnya.

“Jadi mereka melonggarkan restriksi sosial, setelah angka kasus jauh di bawah. Apakah Indonesia sudah siap untuk melonggarkan restriksi sosial? Kalau dibandingkan dengan standar dari negara lain sih, belum ya. Tapi juga restriksi sosial di Indonesia juga tidak seketat negara lain,” kata Prapditajati melanjutkan.

Dengan demikian, apakah artinya era a new normal adalah jalan keluar agar Indonesia bisa berdamai dengan covid-19?

Menurut Pradiptajati apabila ada masyarakat yang ingin melakukan suatu hal yang mendesak di luar rumah, memang harus dilakukan phsycial dan social distancing, juga hygiene yang baik seperti menggunakan masker dan sering cuci tangan.

Sehingga, yang dimaksud a new normal di tengah pandemi ini, kata Pradiptajati adalah, hal-hal yang sebelumnya jarang dilakukan, di a new normal ini harus dilakukan. Dari kultur hygiene dan social distancing.

Pun apabila ingin berdamai dengan virus corona pun, menurut Pradiptajati butuh skenario mitigasi untuk kemungkinan terburuk.

“Misal, skenario containment jika ada penyebaran masif lokal, ketersediaan fasilitas rumah sakit kesehatan, sarana pengobatan yang baik, dan seterusnya. Jadi tetap butuh data dan pemantauan. Gak bisa berdamai gitu aja. Apalagi untuk citizen dengan risk factor yang tinggi,” ucapnya.

Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggaungkan new normal di tengah pandemi virus corona yang kian meluas dan menginfeksi jutaan orang di dunia, termasuk di Indonesia.

Jokowi menghimbau dan mengajak masyarakat untuk dapat hidup berdamai dengan Covid-19. Akibat pandemi ini, masyarakat dunia dipaksa tinggal di rumah. Bekerja, sekolah, hingga beribadah juga harus dilakukan di rumah. Terkecuali bagi mereka yang memang harus beraktivitas di luar rumah.

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmita mengungkapkan new normal kehidupan yang akan dijalankan, adalah beraktivitas di luar rumah seperti biasanya ditambah dengan protokoler kesehatan. New normal dilakukan karena belum ditemukannya obat dan vaksin corona.

“Kita harus beradaptasi dengan aktivitas, dan bekerja, dan tentunya harus mengurangi kontak fisik dengan orang lain dan menghindari kerumuman serta bekerja, bersekolah dari rumah,” ujar Wiku seperti dikutip Senin (18/5). (wh/cnbc)

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *