Ikhlas Memurnikan Ibadah

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Ikhlas Memurnikan Ibadah

Memurnikan Hati kepada Allah SWT, Bagaimana Caranya? Dalam beribadah kepada Allah SWT maupun menjalankan kehidupan, niat menjadi hal utama. Selain niat, keikhlasan juga diperlukan agar segala usaha yang di lakukan menjadi lebih baik. Keberadaan niat harus disertai pembebasan dari segala keburukan, nafsu, dan keduniaan; harus ikhlas karena Allah.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Ikhlas artinya memurnikan tujuan ber-taqarrub kepada Allah SWT dari hal-hal yang mengotorinya. Arti lainnya: menjadikan Allah sebagai satu-satunya tujuan dalam segala bentuk ketaatan. Ikhlas adalah syarat diterimanya amal saleh yang dilaksanakan sesuai dengan sunah Rasulullah SAW. Dalam QS al-Bayyinah ayat 5, Allah SWT berfirman, “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan ke pada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka men dirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.”

Ali Akhmadi dalam kitab Tazkiyatun Nafs menyebutkan, agama Islam merupakan agama yang bersih dari kesyirikan dan ria. Ikhlas menjadi kunci utama dalam menjalankan segala ibadah dan ketentuan yang diperintahkan oleh Allah SWT. Keikhlasan juga banyak dibahas dalam Alquran. Dalam QS al- An’am ayat 162, Nabi Muhammad SAW berkata, “Katakanlah sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah Rabb semesta alam.”

Ini menunjukkan keikhlasan dan kepasrahan yang dilakukan Rasulullah dalam menjalankan kehidupannya. “Seluruh kehidupan ini adalah ibadah. Dalam QS as-Syura ayat 20 juga dituliskan, “Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagian pun di akhirat.”

Niat dan keikhlasan serta nikmat yang diberikan oleh Allah kepada hamba-Nya telah dituliskan dengan gamblang dalam Alquran. Jika ada orang yang sibuk dengan urusan kepada Allah SWT, dalam Al quran dijamin meski ia tidak meminta kenikmatan di dunia akan tetap diberikan. Namun, bagi seorang hamba yang hanya berorientasi pada dunia, ia mendapatkan dunia tanpa mendapatkan akhirat.

Kata ikhlas memang gampang untuk diucapkan, tetapi susah untuk dilaksanakan. Terkadang sudah merasa ikhlas, tapi beberapa menit kemudian bisa jadi ada masalah sehingga niat ikhlas tadi menjadi batal. Kalau ikhlas yang dirasakan karena Allah, tidak akan ada omongan di belakang. Apa yang didapatkan seorang hamba adalah sama dengan apa yang ia ucapkan. Dalam surat Fathir ayat 10, Allah SWT ber firman, “Barang siapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allahlah kemuliaan itu semuanya. Kepada-Nyalah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang saleh dinaikkan-Nya. Dan orang-orang yang merencanakan kejahatan bagi mereka azab yang keras. Dan rencana jahat mereka akan hancur.”

Dengan demikian, Ikhlas ini memang tidak mudah, apalagi untuk Allah SWT. Ciri-ciri orang yang ikhlas, dia tidak banyak bicara ketika melakukan suatu hal dan niat dari awal ditujukan kepada Allah. Sikapnya juga sama ketika mendapatkan pujian atau celaan,”

Sumber : hajinews

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *