Indonesia Ikut Mengukir Sejarah

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



INDONESIA IKUT MENGUKIR SEJARAH

Oleh Abdul Mun’im Ritonga

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Ini catatan saya dari kegiatan Salat Idul Fitri di Frankfurt ditengah pandemi covid 19 tahun 1441 H/2020. dimana orang Indonesia ikut menjadi inisiatornya.

Salat Idul Fitri 1441 H di Frankfurt mencatat sejarah baru yang istimewa bagi umat Islam di Eropa khususnya di Frankfurt. Kabarnya ini baru pertama sekali diadakan Salat Idul Fitri di tanah lapang di luar gedung dan takbir dengan menggunakan pengeras suara di Frankfurt.

Selama ini di Jerman, salat ied hanya boleh diadakan di dalam gedung tidak boleh menggunakan alat pengeras suara mengeluarkan suara ke luar gedung.

Kegiatan salat ied di lapangan yang pertama ini persisnya dilaksanakan di lapangan olah raga Ginnheim di depan Rumah sakit Markus krankenhaus dekat tower TV yang menjulang tinggi di kota Frankfurt.

Saya ikut bahagia melihat masyarakat Indonesia yang ikut tampil bagaikan mewakili bangsa Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, mereka tetcatat sebagai salah satu inisiator yang ikut mencari jalan keluar bagaimana cara menampung jamaah salat ied yang tidak tertampung di masjid karena di masjid dibatasi jumlah jamaahnya saat pandemi Corona 19, mengikuti aturan protokol kesehatan.

Hasil dari pendekatan ke berbagai pihak terkait, mengingat adanya covid 19 ini, dan keadaan sudah mulai dilonggarkan di Frankfurt, pemerintah setempat memberi izin untuk dilaksanakan salat ied di lapangan bola yang terbuka dan luas, dengan catatan tetap menjaga aturan protokol kesehatan, bisa menampung banyak jamaah dan sangat baik untuk menjaga kesehatan fisik dan mental.

Suara takbir khas Indonesia pun tampil ikut mewarnai suasana, dialunkan dengan syahdu menggema, terasa indah dengan suara yang lembut, dikumandangkan oleh salah seorang mahasiswa Indonesia yang saat ini mengikuti kuliah di Goethe University, Frankfurt, Sdr Syukri asal Aceh.

Takbir ciri khas Indonesia tampil bergema menelusuri lapangan hijau, menimbulkan kerinduan terhadap Indonesia, seperti komentar dari ibu-ibu Indonesia yang hadir antara lain mengatakan rasanya seperti salat dilapangan yang ada dikampung halaman di Indonesia, padahal sedang berada di Jerman. Dengan kata lain salat ied di Jerman tapi rasa Indonesia.

Masyarakat Muslim lainnya yang hadir saat itu berasal dari berbagai negara seperti Turki, Maroko, tunis, libya, Afrika, Bosnia, dll. diantara meraka sudah menjadi warga negara Jerman. Mereka Ikut menikmati irama takbir itu, karena biasanya takbir yang dikumandangkan adalah takbir yang berirama Arab pada umumnya yang biasa di dengar di berbagai negara, terkesan agak datar yang juga saat itu ditampilkan secara bergantian.

Mahasiswa Indonesia dari masjid Indonesia di Frankfurt juga ikut ambil bagian tampil menata tempat di lokasi acara diantaranya menyiapkan mikrofon yang baik untuk menambah khidmatnya dan suksesnya acara tersebut.

Bertindak sebagai imam dan khatib dari organisasi IIS pada saat khutbah menggunakan bahasa Arab dan bahasa Jerman. Acara ini diadakan berkat kerjasama Indonesia dengan organisasi setempat yang mengayomi ormas, juga pihak-pihak terkait dari pemerintah setempat dan masyarakat Muslim yang ada di Frankfurt dan sekitarnya.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *