Risma Marah Soal Mobil PCR, Ternyata Salah Anak Buahnya

dr. Joni dan Risma (kolase)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Surabaya, Hajinews.id,- Kisruh dua mobil Laboratorium PCR (Polymerase Chain Reaction) kiriman dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) yang diklaim khusus untuk Kota Surabaya berakhir memalukan. Walikota Surabaya Tri Risma Harini sudah terlanjur marah besar dan kemarahannya viral di media.

Risma pantas marah karena dua mobil yang menurut pikirannya ada di Surabaya untuk melakukan swab, ternyata keberadaan mobil itu sedang berada di tempat lain: Lamongan dan Tulungagung. Akibatnya pemeriksaan swab di Surabaya yang jumlahnya 200-an menjadi batal alias ditunda, padahal orang sudah antri berjam-jam.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Ternyata Ketua Gugus Kuratif Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi yang merasa kena semprot meresponnya dengan datar saja.

Menurut Joni, Kadinkes Surabaya tidak memberikan keterangan jelas untuk menggunakan mobil bantuan dari BNPB tersebut.

“Jadi kemarin ada stafnya Bu Feny (Kadinkes Surabaya). Namanya Bu Deni. Stafnya tidak bilang mau memakai mobil untuk Kota Surabaya, acaranya apa, berapa yang diperiksa. Sedangkan Tulungagung dan Lamongan sudah antre dan koordinasi di wilayah mereka ada yang diperiksa dan acaranya jelas. Pagi tadi saya ditelepon mendadak langsung oleh Bu Feny bahwa mobil harus stand by hari ini di Surabaya dua-duanya. Posisinya mobil sudah di tengah jalan. Saya jelaskan ini, saya datar-datar saja, karena di-reschedule ulang di Surabaya besok,” kata Joni di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (29/5/2020).

Joni menjelaskan, pihaknya sudah schedule ulang agar mobil lab PCR bisa beroperasi di Surabaya pada Sabtu (30/5).

Rencananya mobil akan beroperasi di RS Soewandhi, RS Husada Utama, Kampung Tangguh dan RS Lapangan/Darurat.

“Saat ini mobil di Lamongan dan posisi belum pulang masih banyak yang diperiksa. Kapasitas memang bisa 600, tapi kalau dipaksa 600, kasihan petugas capek betul. Tiga jam saja selesai 25 sampel. Jadi begitu sebetulnya, kita enak-enakan saja, wong ini kita kerja. Mobil ini juga ditujukan untuk semua pasien yang belum terkonfirmasi swab-nya agar segera ter-confirm,” jelasnya.

Dirut RSU Soetomo ini menambahkan, kehadiran 2 mobil lab PCR itu untuk mempercepat tes PCR. Menurutnya, banyak pihak yang sudah meminta bantuan untuk disinggahi mobil lab PCR.

“Mobil ini hari pertama di Unair. Karena tujuannya menjadi substitusi ke Unair yang saat ini alat PCR di ITD sedang bermasalah. Lalu selanjutnya operasi di RSU Haji Surabaya. Kemudian di Sidoarjo yang sudah menunggu banyak. Intinya banyak wilayah juga yang meminta,” tambahnya.

Dalama pemberitaan awal, Risma mengklaim dialah yang mengusahakan agar ada bantuan mobil. Ia komunikasikaan permintaan itu kepada Sekab Pramono Anung dan Ketua DPR Puan Maharani.

Sementara itu Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jatim mengklaim bahwa bantuan 2 unit mobil PCR tersebut merupakan inisiatf langsung dari Gubenur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.

Saat itu Gubenur Khofifah menelepon langsung Doni Munardo, selaku Kepala Gugus Tugas Pusat untuk meminta bantuan mobil PCR tersebut. Maka dari itu, saat mobil tersebut tiba di Jawa Timur, langsung diterima di RS. Darurat yang dibangun oleh Pemerintah Pprovinsi Jawa Timur, di Jalan Indrapura. Wallahu a’lam (fur/dbs).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *