90 Ribu Masjid di Arab Saudi Mulai Dibuka

Hammoud Al-Labban mengumandangkan azan. Foto: Reuters
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



RIYADH, hajinews.id – Semua masjid di Arab Saudi kini telah dibuka kembali dan menerima jamaah salat bersama. Sebanyak 90 ribu masjid disiapkan pemerintah dengan membersihkan sajadah, kamar mandi dan rak tempat salinan Alquran.

Dilansir di  Metro, Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, situs paling suci ketiga bagi umat Islam setelah Makkah dan Madinah di Arab Saudi, juga dibuka kembali untuk salat untuk pertama kalinya sejak Maret. Para jamaah memeriksa suhu badan sebelum mereka diizinkan masuk.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Sangat menyenangkan merasakan rahmat Allah SWT dan sekali lagi memanggil orang untuk sholat di masjid daripada di rumah mereka,” kata seorang muadzin di Masjid Al Rajhi, salah satu yang terbesar di ibukota Riyadh, Abdulmajeed Al Mohaisen, dikutip di Pakistan Observer, Senin (1/6).

Para jamaah disebut pergi ke masjid untuk melaksanakan Salat Subuh di tengah peraturan ketat. Kerajaan Saudi mengharuskan penggunaan masker dan membawa sajadah pribadi.

Jamaah juga diminta menghindari melakukan jabat tangan dan saat salat memberi jarak sejauh dua meter. Selain itu, Saudi memberlakukan kuncian 24 jam di Dammam.

Bagi lansia, anak-anak di bawah 15 tahun, serta orang-orang dengan penyakit kronis tidak diizinkan melaksanakan ibadah di masjid. Orang-orang juga disajibkan melakukan ritual wudhu di rumah.

“Mata saya berkaca-kaca ketika memasuki masjid dan mendengar panggilan untuk sholat. Terima kasih Allah SWT atas berkah ini. Kami kembali ke rumah ibadah,” kata seorang warga Suriah di Riyadh, Maamoun Bashir.

Sebelumnya Pemerintah Saudi mengatakan kebijakan pembatasan akan dicabut dalam tiga tahap. Puncaknya aturan jam malam akan berakhir pada 21 Juni, dengan pengecualian di kota suci Makkah.

Hingga berita ini diturunkan, ibadah haji dan umrah masih ditangguhkan. Negara berpenduduk 30 juta jiwa itu melaporkan lebih dari 83.300 kasus infeksi dan 480 kematian akibat Covid-19, tertinggi di antara tujuh negara Teluk Arab. (wh/ihram)

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *