Bamsoet: Indonesia Tak Akan Tumbang Jika Sadar yang Dipertaruhkan

Ketua MPR Bambang Soesatyo. (Foto: Tempo)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menekankan, sektor ekonomi dan kesehatan harus tetap menjadi fokus perhatian utama di tengah pandemi Covid-19 khususnya dalam gaya hidup normal baru, karena keduanya saling berkaitan satu sama lain.

“Indonesia tidak sedang memilih antara mementingkan sektor ekonomi atau kesehatan dalam menerapkan gaya hidup baru atau ‘new normal’,” kata Bambang Soesatyo atau Bamsoet di Jakarta, Senin (8/6/2020).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Bamsoet menegaskan, mulai kembalinya para pekerja ke kantor, pabrik, maupun tempat usaha lainnya yang menandakan mulai aktifnya aktiftas perekonomian, bukan berarti Indonesia mengorbankan faktor kesehatan yang masih dibayangi pandemi Covid-19.

Bamsoet optimistis Indonesia tidak akan tumbang jika pemerintah, parlemen, rakyat dan seluruh elemen bangsa sadar dan paham apa yang sedang dipertaruhkan bangsa ini.

Menurut dia, protokol kesehatan wajib dipertahankan agar upaya menggeliatkan ekonomi justru tidak membuat penyebaran Covid-19 semakin tinggi. “Kita tidak bisa menunggu, COVID-19 adalah krisis yang berkepanjangan hingga vaksinnya ditemukan. Kita harus mewaspadai setidaknya terhadap 4 tahapan suatu negara dalam menghadapi wabah atau pandemi,” ujarnya.

Tahap pertama menurut dia, krisis kesehatan yang sekarang secara serentak melanda dunia termasuk Indonesia. Dia mengatakan tahapan kedua adalah krisis ekonomi, beberapa negara sudah mulai masuk ke tahap ini dan tahap ketiga adalah krisis sosial.

“Amerika Serikat tampaknya sudah masuk dalam tahap ketiga ini yang dipicu tewasnya warga negara AS kulit hitam oleh polisi yang menjadi pemicu mencuatnya isu pertikaian ras dan kerusuhan di hampir semua negara bagian AS. Tahap berikutnya atau tahap ke empat adalah krisis politik,” jelasnya.

Menurut dia, manajemen gedung perkantoran, pabrik, dan tempat usaha lainnya juga harus menyiapkan pencegahan penyebaran Covid-19 di tempat kerja, menyesuaikan ketentuan yang ditetapkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 serta protokol kesehatan yang ditetapkan Kementerian Kesehatan.

Misalnya dengan mengukur suhu tubuh menggunakan ‘thermo gun’ sebelum orang-orang masuk ke tempat kerja, pengaturan waktu kerja yang efektif, menyediakan lebih banyak sarana cuci tangan, hingga memastikan seluruh area kerja bersih dengan melakukan pembersihan secara berkala menggunakan pembersih dan desinfektan.

Bamsoet juga kembali mengingatkan peringatan yang disampaikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa perang terhadap Covid-19 masih akan berjalan lama, minimal hingga dua tahun ke depan dan skenario terburuknya, virus tersebut tidak akan pernah hilang dari muka bumi.

Karena itu dia menilai manusia tidak boleh sekadar berpasrah diri menghadapi pandemi Covid-19 namun perlu mengubah perilaku atau gaya hidup. “Saya lebih suka menyebut gaya hidup baru ketimbang menggunakan istilah new normal. Dari mulai gaya hidup yang lebih sehat, sampai gaya hidup yang lebih melek digital dalam bekerja,” katanya.

Bamsoet menegaskan bahwa yang harus disadari adalah pergerakan masyarakat ke depan akan menjadi terbatas, hubungan antar negara yang akan lebih mementingkan kebutuhan dalam negerinya, dan kerja sama serta kemitraan antar-negara akan semakin terkoreksi.

Serupa dengan Bamsoet, peneliti ekonomi senior Institut Kajian Strategis (IKS) Eric Alexander Sugandi menilai efektivitas pembukaan kembali 9 sektor ekonomi strategis sangat bergantung pada pengendalian penyebaran wabah Covid-19.

Dia menekankan jika penyebaran wabah Covid-19 bisa terkendali, maka dampak pembukaan 9 sektor tersebut bisa signifikan karena kesembilan sektor tersebut memiliki kontribusi sekitar 50 persen – 60 persen pada produk domestik bruto (PDB) Indonesia.

“Namun jika laju penyebaran wabah Covid-19 tetap tinggi, dampak pembukaan kesembilan sektor ini tidak bisa optimal,” kata Eric dalam kajiannya, Senin (8/6/2020). (rah/berbagai sumber)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *