JAKARTA, hajinews.id – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani buka-bukaan mengenai alasan batalnya Samsung berinvestasi di Indonesia.
Rosan menyatakan, masalah perizinan yang rumit menjadi alasan utama mengapa perusahaan elektronika raksasa asal Korea Selatan itu membatalkan niatnya berinvestasi di Indonesia.
“Saya masih ingat adalah Samsung, saya pakai contoh ini. Dulu Samsung Indonesia udah dua tahun, ternyata birokrasi perizinan yang sulit akhirnya mereka investasi ke Vietnam,” terang Rosan Roeslani di DPR RI, Jakarta, (9/6).
Rosan mengaku, keluhan ini disampaikan bos Samsung langsung kepadanya. Kerumitan perizinan yang terjadi di Tanah Air menjadi alasan utama mengapa mereka menghindari Indonesia.
Kerumitan itu di antaranya adalah ketidakselarasan antara pemerintah pusat hingga pemerintah daerah. “Ini adalah salah satu contoh konkret apa birokrasi perizinan yang begitu banyak yang tumpang tindih yang memang harus kita selalu selaraskan,” kata dia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengaku kecewa karena perusahaan asing lebih memilih berinvestasi di negara lain ketimbang di Indonesia.
Dia mendapat laporan dari Bank Dunia bahwa 33 perusahaan yang keluar dari China, justru berinvestasi ke negara-negara tetangga.
“23 (perusahaan) memilih (investasi) di Vietnam, 10 lainnya perginya ke Malaysia, Thailand, dan Kamboja. Enggak ada yang ke kita,” keluh Jokowi saat memimpin rapat terbatas antisipasi perkembangan perekonomian di Kantor Presiden Jakarta, Rabu (4/9).
“Sekali lagi, 33 perusahaan di China yang keluar, saya ulang, 23 ke Vietnam, 10 ke Kamboja, Thailand, Malaysia,” ulang Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meyakini ada persoalan serius sehingga para investor enggan menanamkan modalnya di Indonesia. Jokowi menyebut perusahaan asing tersebut memilih Vietnam lantaran waktu yang dibutuhkan untuk merampungkan perizinan hanya dua bulan.
“Kita bisa bertahun-tahun, penyebabnya hanya itu, tidak ada yang lain. Oleh sebab itu, saya suruh kumpulkan regulasi-regulasi ya itu (untuk sederhanakan),” kata Jokowi. (wh/industry)