Bahaya Mengancam, 8 Pasar di DKI Jadi Sumber Penularan Corona

Warga berdesakan di Pasar Jatinegara di tengah penerapan PSBB, Jumat (22/5/2020). (Foto/Antara)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Delapan pasar tradisional di Provinsi DKI Jakarta menjadi pusat penularan wabah virus Corona (COVID-19) setelah puluhan pedagang dinyatakan terjangkit virus dari Wuhan, China, itu.

“Pasar adalah sebagai tempat strategis hajat hidup orang banyak. Kami berharap pemerintah lebih serius untuk melakukan program penanganan COVID-19 di pasar,” ujar Ketua Bidang Keanggotaan DPP IKAPPI Dimas Hermadiyansyah di Jakarta, Jumat (12/6/2020).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Berdasarkan data Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) pada Jumat malam Pasar Perumnas Klender menempati posisi kasus tertinggi di Jakarta dengan sebanyak 18 pedagang positif COVID-19.

Kemudian Pasar Rawa Kerbau sebanyak 14 pedagang, Pasar Serdang Kemayoran Jakarta Pusat (9), Pasar Induk Kramat Jati (5) dan Pasar Kedip Kebayoran Lama dua pedagang. Berikutnya Pasar Mester Jatinegara, Pasar Obor Cijantung, Pasar Lontar Jakarta Utara masing- masing satu pedagang.

Adapun satu pedagang di Pasar Mester Jatinegara, Jakarta Timur, dilaporkan meninggal dunia akibat COVID-19. “Dengan banyaknya temuan kasus positif COVID-19 di pasar tersebut, maka kami sangat khawatir bila mata pencaharian pedagang pasar terganggu dan terancam hilang,” katanya.

Untuk itu, Dimas meminta pemerintah lebih serius untuk melakukan program penanganan COVID-19 di pasar baik melalui program sosialisasi, pelaksanaan protokol kesehatan, bantuan penyediaan masker maupun sanitizer untuk pedagang maupun penyemprotan disinfektan secara rutin di saat pasar berhenti beroperasi.

Hingga sejauh ini tercatat sebanyak 52 pedagang yang tersebar di delapan pasar tradisional DKI Jakarta terpapar virus Corona. Direktur Utama Perumda (PD) Pasar Jaya Arief Nasrudin mengatakan, pihaknya akan menutup pasar yang pedagangnya positif COVID-19.

Sebelumnya, beberapa daerah yang juga melakukan tes masif virus Corona di pasar tradisional menemukan adanya pedagang yang terpapar COVID-19, seperti di Padang dengan 113 kasus yang terjadi di Pasar Raya Padang.

Pakar kesehatan sekaligus Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB mengamati pasar tradisional memang menjadi tempat yang cukup rawan dalam kaitannya dengan potensi penyebaran virus Corona.

“Pasar tradisional bisa menjadi kluster penyebaran COVID-19. Kan sudah terjadi. Saya rasa di beberapa tempat sudah terbukti bahwa pasar bisa jadi kluster karena ditemukan pedagang-pedagang yang positif,” ujar dr Ari seperti dikutip dari detik, Jumat (12/6/2020).

Dia menjelaskan arus keluar masuk di pasar tradisional sulit dikontrol dan tak semua pasar tradisional menerapkan protokol kesehatan bagi pengunjung seperti pengecekan suhu tubuh.

“Pasar tradisional kan situasi dan kondisinya tidak memungkinkan walaupun sebenarnya bisa untuk melaksanakan protokol kesehatan. Agak susah memang kalau dibandingkan dengan mal. Ada juga beberapa pasar tradisional yang menerapklan ganjil genap dan berjarak. Masalahnya rapih apa nggak tempat jualannya,” jelas dr Ari. (rah/berbagai sumber)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *