Bolehkan Salat Berjamaah Dengan Merenggangkan Shaf Saat Terjadi Wabah ?

Foto : Salat Saat Wabah
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



BOLEHKAN SALAT BERJAMAAH DENGAN MERENGGANGKAN SHAF SAAT TERJADI WABAH ?

By : Achmad Karno Saputro

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Fatwa para ulama yang melarang salat merenggangkan shaf

Fatwa Syaikh Abdul Muhsin Al Abbad

Bab tentang :

Di sebagian Masjid orang-orang mengerjakan salat dengan keadaan satu orang dengan yang lain terdapat celah sekitar satu atau dua meter.

Mereka mengklaim hal tersebut dilakukan untuk mencegah penularan penyakit.

Bagaimana hukum salat dengan cara seperti itu ?

Syaikh Abdul Muhsin Al-Abbad hafizhahullah menjawab :

لا تصح الصلاة ويعتبرون أفراداً كما لو صلوا منفردين

“Salat berjamaah dengan cara seperti itu,

hukum-nya tidak sah.

Mereka di anggap seperti salat secara sendiri-sendiri sebagaimana jika mereka melakukan salat seorang diri.”

(Hal ini di tanyakan kepada beliau pada kajian kitab Al-Muwaththa’ hari Sabtu, 19 Rajab 1441 H / 14 Maret 2020)

Fatwa Syaikh Ali bin Hasan Al Halabi

Beliau menjelaskan :

في مسألة صلاة الجماعة في المساجد-مُتباعدين- بسبب (وباء الكورونا)-:

نحن بين قولين اشتهرا-كطرفَي نقيض-: ١-مَن توسّع في الجواز! ٢-ومَن ضيّق بالبطلان!

وكلاهما فيه نظرٌ-عندي-!

ومنذ طُرحت هذه المسألة-ومِن اللحظة الأولى-توسّطتُ القولَ-ولله الحمد-: فأفتيتُ بصحّة الصلاة، مع مخالفة فعل التباعُد لواجب التراصّ، وضبط الصفوف.

وقد أفتى شيخُنا العلامةُ الجليل عبدالمحسن العباد البدر-حفظه الله ورعاه-في حكم الصلاة-مع هكذا تباعُد-:

أنها صلاة فُرادى.

…اللهمّ أذهِب عن هذه الأمّةِ الوباء والبلاء وكلَّ داء.

“Dalam masalah salat jama’ah di masjid dengan shaf renggang karena sebab suatu wabah,

Maka kami berada di antara dua pendapat yang masyhur :

  1. Orang-orang yang bermudah-mudah memboleh-kan,
  2. Orang yang mempersempit masalah ini hingga menyatakan batal-nya salat tersebut.

Kedua pendapat ini tidak tepat menurut saya.

Sejak muncul-nya masalah ini pertama kalinya,

maka saya bersikap pertengahan -walhamdulillah-.

Saya berpendapat salat yang demikian tetap sah,

namun terdapat mukhalafah (kekeliruan) karena renggang-nya shaf

Padahal merapat-kan shaf itu wajib dan wajib pula merapi-kan shaf.

Dan guru kami, Syaikh Al Allamah Abdul Muhsin Al Abbad,

Telah memfatwa-kan bahwa salat yang demikian di antara sebagai salat sendirian.

“Ya Allah, hilang-kan lah bencana, wabah dan setiap penyakit dari umat ini…”

? Fatawa para ulama yang memboleh-kan :

Fatwa Syaikh Sulaiman Ar Ruhaili

Beliau mengatakan :

يسأل المسلمون في البلدان التي يسمح فيها بالصلاة في المساجد بشرط التباعد بين المصلين عن حكم الصلاة في تلك الحال، والجواب أن الأصل تراص الصفوف وعندالجمهور تكره الصلاة في الصف المتقطع والحاجة تسقط الكراهة،وهذه الجائحة حاجةشديدةفتجوز الصلاة مع التباعد بشرط أن يكون في الصف أكثرمن واحد

“Kami di tanya tentang kaum muslimin di negeri-negeri yang masih memboleh-kan salat di masjid (di masa wabah)

dengan syarat shaf-nya renggang berjauhan,

Bagaimana hukum salat dengan kondisi demikian?

Jawaban kami,

Hukum asal-nya salat itu dengan merapat-kan shaf.

Menurut jumhur ulama,

Makruh hukum-nya salat yang terputus shaf-nya.

Sedang-kan ada-nya hajat menggugur-kan kemakruhan.

Dan ada-nya kebutuhan untuk itu di masa ini,

sangat mendesak sekali.

Maka boleh salat dengan shaf renggang berjauhan dengan syarat

dalam satu shaf ada lebih dari satu orang.”

Dan masih ada banyak lagi “perbedaan-perbedaan pendapat” yang lain-nya, antara yang memboleh-kan atau yang melarang-nya.

Semoga Allah ta’ala lindungi umat muslim yang besar ini dari jurang kesesatan

Dan Allah kumpul-kan kembali persatuan umat yang besar di negeri ini hingga menjadi kokoh seperti semula.

Semoga bermanfaat.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *