Innalillahi, Dua Dokter di Madura Meninggal karena Covid-19

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



SURABAYA, hajinews.id – Dua orang dokter di Madura, Jawa Timur dikabarkan meninggal dunia terkait virus corona. Keduanya tergabung dalam keanggotaan di Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Keduanya yakni dr Deny Dwi Yuniarto yang tercatat sebagai anggota IDI cabang Sampang, dan dr H Dibyo Hardianto anggota IDI cabang Bangkalan.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Iya benar, dr Deny dan dr Dibyo [meninggal dunia],” kata Ketua IDI Jatim, Sutrisno, saat dikonfirmasi, Senin (15/6).

Sutrisno mengatakan dr Deny dinyatakan meninggal dalam kondisi positif terkonfirmasi virus corona (Covid-19). Sedangkan dr Hardianto, wafat dalam keadaan mengalami gejala klinis indikasi corona.

“Jadi memang satu [dr Deny] sudah terkonfirmasi, yang satu [dr Dibyo swab-nya belum keluar tapi gejala klinis dan CT scan mengarah ke Covid-19,” ujarnya.

Sutrisno mengatakan semasa hidup kedua almarhum bertugas di puskesmas di daerahnya masing-masing. Dugaan sementara, keduanya bisa saja tertular saat praktik.

“Kan setiap hari dua dokter itu memberi pelayanan pasien Covid-19. Otomatis selama memberi pelayanan itu mereka tertular,” ucapnya.

Sutrisno menyampaikan duka IDI yang mendalam. Pihaknya prihatin dengan kondisi makin banyaknya jumlah dokter yang terinfeksi dan meninggal akibat corona.

Catatan IDI, hingga saat ini sudah ada 57 dokter di Jatim yang terinfeksi Covid-19. 8 dokter di antaranya meninggal dunia. Sutrisno meminta dokter mempersiapkan APD dan sejumlah langkah antisipasi.

“Mengatur praktik pasien dibatasi, mengutamakan PHBS di tempat kerja,” ujarnya.

Sutrisno juga menyarankan para dokter bisa memanfaatkan teknologi dengan membuka pendaftaran pasien secara daring. Sehingga pasien yang datang tidak sampai mengantre bahkan berkerumun.

Ia juga meminta agar pasien bisa mengungkapkan sacara jujur riwayat perjalanannya, dan siapa aaja orang yang memiliki kontak erah terhadap dia.

“Tolong dong masyarakat patuhi protokol kesehatan. Tolonglah jujur ke dojter dan nakes kalau kontak sama siapa sebelumnya, tokoh masyarakat ayo jadi pioner hidup sehat,” pungkas Sutrisno.  (wh/cnn)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *