Pengamat Harapkan Stimulus Bisa Tepat Sasaran Bantu UMKM

Ilustrasi UMKM. Foto: Antara
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Pengamat Kebijakan Publik dan Ekonomi UI Harriyadin Mahardika mengharapkan berbagai stimulus yang disiapkan pemerintah untuk memulihkan kinerja ekonomi dapat tepat sasaran dan mampu menjaga kelangsungan produksi industri maupun UMKM.

“Paket stimulus yang tengah digodok pemerintah harus tepat sasaran, terutama diarahkan ke sektor yang menyerap banyak tenaga kerja agar kondisi pelaku bisnis cepat pulih dan kembali dapat menyerap tenaga kerja,” kata Harriyadin dalam pernyataan di Jakarta, Senin.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Harriyadin mengatakan kinerja perekonomian saat ini menghadapi tantangan dari pandemi COVID-19 yang bisa menyebabkan terjadinya kontraksi pada triwulan II-2020, sehingga industri dan UMKM dapat melakukan rasionalisasi pegawai karena produksi terdampak oleh penurunan permintaan.

“Dalam situasi krisis, tidak mungkin perusahaan akan menaikkan harga, karena daya beli juga menurun. Efisiensi dengan memangkas layanan adalah opsi yang wajar dilakukan agar perusahaan bisa terus mempertahankan bisnisnya,” katanya.

Untuk itu ia menjelaskan pemberian stimulus dapat memperkuat daya tahan pelaku industri maupun UMKM guna menjaga kelangsungan bisnis dalam jangka panjang dan mempertahankan kegiatan bisnis inti perusahaan agar tidak terganggu COVID-19.

Dalam kesempatan terpisah, Ekonom Indef Bhima Yudhistira memperkirakan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dapat terjadi sebagai dampak dari kebijakan perusahaan untuk menutup sejumlah layanan dan memperkuat bisnis inti.

“Sebagai dampak dari penerapan strategi kembali ke bisnis inti itu, gelombang PHK tidak akan berhenti di tahun ini. Angka pengangguran maupun tingkat kemiskinan akan meningkat,” ujarnya.

Bhima menilai pemerintah dapat mengatasi kondisi ini dengan memperbesar maupun mendorong efektivitas stimulus yang sudah diberikan melalui Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) agar pelaku usaha tidak mengalami kesulitan.

“UMKM kita belum semua berhasil mendapat relaksasi kredit. Di Malaysia, UMKM itu bahkan dapat memperoleh hibah,” katanya.

Selain itu hal yang krusial yang juga dapat dilakukan adalah dengan mendorong daya beli masyarakat melalui pemberian bansos atau menjaga laju inflasi agar permintaan meningkat dan keberlangsungan dunia usaha dapat terjaga. (wh/ant)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *