Ramalan IMF soal Ekonomi Indonesia: Tahun 2020 Minus 0,3 Persen, Tahun Berikutnya….

Foto: REUTERS/Johannes P. Christo
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Dana Moneter Internasional (IMF) memprediksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di angka -0,3 persen di tahun 2020. Namun pada tahun berikutnya produk domestik bruto (PDB) RI diperkirakan akan kembali mencatatkan pertumbuhan lebih dari 6 persen.

Dalam laporan Outlook Ekonomi Dunia Juni 2020 IMF yang dirilis pada Rabu (24/6/2020), ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh sebesar 6,1 persen pada 2021.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Namun demikian, Indonesia bukan satu-satunya negara yang diperkirakan akan mencatatkan pertumbuhan minus pada 2020. Dari 30 negara dalam daftar Pertumbuhan PDB Riil Ekonomi Terpilih IMF, 28 negara di antaranya diproyeksikan akan mencatatkan pertumbuhan negatif.

Kesemua negara yang diperkirakan mencatatkan pertumbuhan negatif itu yaitu Argentina (-9,9 persen), Australia (-4,5 persen), Brasil (-9,1 persen), Kanada (-8,4 persen), Prancis (-12,5 persen), Jerman (-7,8 persen), India (-4,5 persen), Indonesia (-0,3 persen), Iran (-6,0 persen), Italia (-12,8 persen), Jepang (-5,8 persen), Kazakhstan (-2,7 persen), Korea (-2,1 persen), Malaysia (-3,8 persen), Meksiko (-10,5 persen) dan Belanda (-7,7 persen).

Selain negara-negara itu, ada juga Nigeria (-5,4 persen), Pakistan (-0,4 persen), Filipina (-3,6 persen), Polandia (-4,6 persen), Rusia (-6,6 persen), Arab Saudi (-6,8 persen), Afrika Selatan (-8,0 persen), Spanyol (-12,8 persen), Thailand (-7,7 persen), Turki (-5,0 persen), Inggris (-10,2 persen) dan Amerika Serikat (-8,0 persen).

Meski begitu kesemua negara tersebut diperkirakan ekonominya akan kembali mengalami pertumbuhan pada 2021, di mana tidak ada yang berada di wilayah negatif.

Sementara itu, dua negara dalam daftar yang diproyeksikan akan mencatatkan pertumbuhan di 2020 adalah China dan Mesir, yang masing-masing diperkirakan tumbuh 1 persen dan 2 persen.

Sebelumnya IMF meramalkan ekonomi global di 2020 akan -4,9 persen. Angka ini lebih rendah 1,9 poin persentase dibanding outlook IMF pada April 2020, yakni -3 persen.

“Pandemi Covid-19 memiliki dampak yang negatif pada paruh pertama 2020 daripada yang diperkirakan,” tulis lembaga itu.

Pemulihan ekonomi diproyeksi akan lebih lambat dan bertahan dari yang diprediksi sebelumnya. Di 2021 ekonomi global diramal 5,4 persen, atau lebih rendah 6,5 poin persentase dibanding outlook Januari 2020.

“Dampak buruk pada rumah tangga berpenghasilan rendah sangat akut, membahayakan,” tulis lembaga itu lagi.

Di negara dengan tingkat penularan Covid-19 dengan tren menurun, pemulihan ekonomi melambat karena aturan jarak sosial yang diberlakukan. Ini akan mempengaruhi semester kedua 2020.

Di negara yang masih berjuang menghadapi pandemi, penguncian wilayah akan terjadi lebih lama. Ini menimbulkan biaya tambahan pada aktivitas. (wh/cnbc)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *