Rizal Ramli: Jokowi Marah Ada Gunanya Tidak? Harus Introspeksi!

Rizal Ramli. (Foto: Tempo)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Tokoh nasional yang juga ekonom senior Rizal Ramli menyoroti kemarahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ditampakkan dalam rapat kabinet pada Kamis (18/6/2020). Dia mempertanyakan apakah sikap marah Jokowi itu ada gunanya untuk menyelesaikan masalah.

“Persoalannya ada gunanya enggak, ada manfaatnya enggak (Jokowi marah-marah). Dan kenapa sih bisa terjadi?” ujar Rizal Ramli di Jakarta, Senin (29/6/2020).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Mantan Menko Perekonomian itu juga mengaku heran dengan kemarahan yang ditunjukkan Jokowi di hadapan para menteri kabinetnya.

“Saya sendiri bertanya-tanya, ini marah benar atau drama, gitu loh. Susah saya jawabnya. Karena di Asia, apalagi di Jawa, pemimpin itu enggak pernah marah di depan umum. Marahin anak buahnya enggak pernah. Karena itu melecehkan,” kata Rizal Ramli.

Lantas Rizal Ramli menilai kemarahan Jokowi terjadi karena proses pemilihan anggota kabinet periode sekarang ini bermasalah. “Bisa terjadi (Jokowi marah) karena dalam pemilihan anggota kabinet yang periode ini pada dasarnya posisi kabinet, jabatan staf ahli, atau staf penasihat presiden itu hanya hadiah-hadiah. Hadiah untuk yang memberikan dukungan politik, hadiah bagi yang memberikan dukungan finansial,” tuturnya.

Rizal Ramli berpendapat walaupun bagi-bagi “kue” sebagai suatu yang lazim terjadi hingga di luar negeri, namun ia tak melihat adanya standar kriteria memilih menteri yang dilakukan Jokowi untuk kabinetnya di periode kedua ini.

Pasalnya, menurut Rizal Ramli, jika Jokowi memilih menteri berdasarkan standar kriteria, maka pasti yang dipilih adalah orang yang berintegritas, profesional atau memiliki kapasitas yang pas dengan jabatan yang akan diembannya, serta memiliki jiwa kepemimpinan.

“Tapi sayangnya pembentukan (kabinet) yang kemarin ini hanya sekadar hadiah, partai politik ini, partai politik itu. Supaya yang dukung secara finansial jadilah staf penasihat presiden, jadilah staf ahli, staf khusus, yang muda-muda pernah bantu ini, atau anaknya siapa, atau bapaknya nyumbang apa,” tegas dia.

Jadi, sambung Rizal Ramli, dari awal pemilihan para menteri memang sudah salah kaprah. “Bahwa kinerjanya (para menteri) begini, Jokowi sendiri kecewa. Yah I’m sorry to say Mr. President, siapa yang ngambil keputusan ini. Presiden Jokowi harus introspeksi. Cara dia membentuk kabinet itu yang kagak bener,” ungkap Rizal Ramli yang pernah menduduki sejumlah jabatan menteri ini.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko secara khusus mengungkap latar belakang dan alasan Presiden Jokowi menegur keras jajaran kabinetnya dalam Sidang Kabinet Paripurna pada 18 Juni 2020.

“Presiden memberikan gambaran dan mengajak semua pembantu Presiden, menteri dan kepala lembaga untuk memahami sungguh-sungguh karena kita sedang mengalami situasi krisis,” kata Moeldoko seperti dikutip dari Antara, Senin (29/6/2020).

Moeldoko mengatakan Presiden Jokowi ingin agar seluruh jajarannya memahami situasi yang extraordinary. Dengan begitu maka diperlukan cara-cara yang juga extraordinary dalam penanganannya. (rah/berbagai sumber)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *