Sri Mulyani Proyeksikan Ekonomi RI Kuartal II Minus 5,1 Persen

Sri Mulyani (Foto: Detikcom)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan titik kontraksi perekonomian Indonesia pada kuartal II tahun ini akan berada di level 3,8 persen atau dalam kisaran minus 3,5 persen hingga minus 5,1 persen akibat pandemi virus Corona (COVID-19).

Proyeksi tersebut disampaikan Sri Mulyani dalam Rapat Kerja bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR RI terkait penyampaian laporan semester I dan prognosis semester II Pelaksanaan APBN 2020. “Di kuartal II kami menggunakan titik di minus 3,8 persen atau dalam range antara minus 3,5 persen hingga minus 5,1 persen,” katanya di Jakarta, Kamis (9/7/2020).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Sri Mulyani menyatakan untuk ekonomi Indonesia pada kuartal I yang hanya mampu mencapai 2,97 persen sudah termasuk penurunan cukup drastis karena rata-rata mampu tumbuh hingga 5 persen. “Ini penurunan cukup tajam dibandingkan rata-rata pertumbuhan kita yang berada di atas 5 persen,” ujarnya.

Oleh sebab itu, ia menuturkan pertumbuhan ekonomi nasional untuk semester I tahun 2020 akan berada di kisaran minus 1,1 persen hingga minus 0,4 persen akibat pelemahan pada kuartal I dan II.

Sementara itu, Sri Mulyani mengatakan pemerintah akan terus berusaha mendorong perekonomian sehingga terjadi pemulihan pada kuartal III yang diperkirakan membaik yakni sekitar minus 1 persen hingga tumbuh 1,2 persen.

Untuk kuartal IV, Sri Mulyani menyebutkan pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksikan akan berada di kisaran 1,6 persen sampai 3,2 persen. “Oleh karena itu nanti proyeksi ekonominya kita masih bisa mencapai range yang mendekati nol persen atau bahkan positif yaitu antara minus 0,4 persen hingga tumbuh 1 persen,” katanya.

Prediksi Menkeu tersebut sejalan dengan perkiraan sejumlah lembaga internasional, yang meramal ekonomi Indonesia akan berada di kisaran -3% hingga -6% di periode April-Juni 2020.

Adapun Ekonom Core Piter Abdullah menilai prediksi Menkeu masih cukup optimistis. Ia pun memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2020 di kisaran -5% sampai -6% secara yoy.

Menurutnya, kontraksi di kuartal II ini disebabkan adanya pandemi Covid-19 yang memaksa untuk melakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sehingga hal ini dinilai sangat berdampak signifikan pada seluruh aktivitas perekonomian di Indonesia.

“Angka Bu menteri saya kira masih cukup optimis. Saya perkirakan pertumbuhan ekonomi kita akan lebih rendah dari itu dikisaran -5% sampai -6%,” ujar Piter seperti dikutip dari Kontan, Rabu (8/7/2020). (rah/berbagai sumber)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *