Menyusul Surabaya, Solo Masuk Zona Hitam Corona

Foto: Antara
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



SOLO, hajinews.id – Kabar kurang baik untuk penanganan corona di Kota Solo, Jawa Tengah. Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 menyebut Kota Solo tak hanya kembali ke zona merah, namun meningkat menjadi zona hitam.

Ini tak lepas dari peningkatan jumlah penderita yang terinfeksi secara drastis hingga mencapai penambahan 18 orang pada akhir pekan ini.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Biasanya tambah 1-2 orang, hari ini tambah 18 orang. Sudah bukan zona merah lagi, zona hitam,” kata Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Solo, Ahyani, Minggu (12/7).

Dari 18 kasus tersebut, ternyata sebagian besar disumbang dari klaster tenaga kesehatan (nakes) RSUD dr Moewardi (RSDM).

Seperti diketahui, 25 dokter yang tengah menempuh Program Pendidikan Dokter Spesialis (PDSS) Paru Universitas Sebelas Maret (UNS) di RSDM dinyatakan positif terinfeksi corona.

“Dari 25 orang itu, yang dinotifikasi sebagai warga Solo ada 15 orang. Tiga orang lainnya masyarakat umum selain nakes,” ujar dia.

Dia memerinci 18 orang tersebut berasal dari beberapa kelurahan, yakni 10 warga Jebres, 3 warga Mojosongo, kemudian Purwosari, Manahan, Sumber, Banyuanyar dan Timuran masing-masing satu orang.

“Tiga kasus selain nakes sebelumnya berstatus pasien dalam pengawasan (PDP), lalu naik kelas,” kata dia.

Akibat dari penambahan tersebut, sekolah tatap muka masih belum bisa dilaksanakan hari ini.  Pemkot Solo juga melarang hajatan di rumah.

“Kemarin malah ada yang mau bikin pasar malam. Pokoknya sekolah masih belum kita izinkan tatap muka. Hajatan di rumah tidak boleh. Hajatan di tempat umum dengan protokol kesehatan,” ujar dia. (wh)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *