Erick Thohir Berperan Penting dalam Peta Demografi Indonesia

Fachry Ali (kiri). Foto: Wahyu: Hajinews.id
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Peneliti ekonomi politik Fachry Ali mencermati posisi struktural dan demografi Menteri BUMN Erick Thohir yang lahir pada 1970 dan memulai debut karir sebagai pengusaha pada pertengahan 1990-an telah secara struktural menempatkan Erick sebagai “titik simpul” generasi sebelum dan sesudahnya.

“Dalam arti bahwa Erick terlalu muda untuk dikategorikan sebagai generasi ‘pra-milenial’. Akan tetapi, pada saat yang sama, Erick Thohir sedikit ‘senior’ untuk dimasukkan ke dalam generasi milenial, kalangan penduduk yang lahir pada 1980-an,” kata Fachry dalam acara diskusi buku ‘BUMN Berakhlak: Pesan Kepemimpinan Erick Thohir’ karya M Arief Rosyid Hasan yang digelar Hajinews.id di Novotel Cikini Jakarta, Rabu (15/7/2020).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Namun, menurut Fachry, justru di situlah Erick berkesempatan memainkan peran penting di dalam peta demografi Indonesia dewasa ini. Fachry menjelaskan, sebagai usahawan muda yang memulai debutnya di pertengahan 1990-an, Erick Thohir sedikit banyak tentu telah mengenal sepak terjang kaum usahawan generasi Orde Baru.

“Kemampuannya tumbuh secara otonom dan berekspansi ke mancanegara telah menunjukkan kualitas tersendiri,” ujar Fachry.

Karena itu, lanjut Fachry, seperti juga para pengusaha segenerasi dengannya, melalui pengalaman langsung menggeluti dunia usaha, Erick Thohir secara struktural menciptakan model seorang muda yang survive (sintas) dalam dua “zaman” yakni Orde Baru dan Reformasi.

“Ini, hemat saya, sangat penting ditekankan. Sebab, andai kekuasaan Orde Baru tak pernah runtuh, model semacam ini juga tak pernah tampil. Kekosongan model ini, secara imajinatif menimbulkan “kerugian’ kepada generasi setelah Erick Thohir, yaitu kaum milenial dewasa ini,” papar Fachry.

Menurut dia, kemunculan Erick Thohir sebagai model –yang tetap mampu mengembangkan diri, bahkan ekspansif dalam dunia usaha pasca Orde Baru—dengan demikian adalah boon atau anugerah bagi generasi milenial. “Sebab, mungkin tanpa disadari, generasi milenial memperoleh ‘contoh’ bagaimana seorang muda mampu berkarya pada duri Erick Thohir,” jelas Fachry.

Dan sebagai Menteri BUMN, sambung Fachry, posisi Erick Thohir menjadi sangat strategis bagi kaum milenial.  BUMN, ujar Fachry, sebagaimana diketahui adalah kekuatan negara yang telah terorganisasikan dengan bagus –warisan Menteri BUMN pertama Tanri Abeng.

Lepas dari berbagai interpretasi lainnya, menurut Fcahry, kedigdayaan politik-ekonomi Indonesia, untuk sebagian besar, sangat tergantung pada keberhasilan membangun, memberdayakan dan mengembangkan BUMN.

“Dan, masa depan BUMN akan menjadi sangat terbantu dengan pengintegrasian kekuatan-kekuatan yang berada di dalam generiasi milenial ini ke dalam pengelolaan BUMN,” jelas Fachry.

Dalam arti kata lain, tambah Fachry, karena kaum milenial adalah masa depan bangsa, maka simbiosis produktif antara BUMN dan kaum milenial turut menentukan  masa depan bangsa secara signifikan. (rah/hajinews.id)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *